Saat Ini Tepat Masuk ke Pasar Modal? Penjelasan Analisis Pasar Modal
Pemilu serentak sudah selesai digelar dan ada isyarat positif: time to buy Indonesia. Inilah saat tepat masuk ke pasar modal dalam negeri.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Nicodimus Anggi Kristiantoro, mengatakan, stabilnya kurs rupiah, dengan kecenderungan menguat, juga memberi sentimen positif.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan, fundamental Indonesia yang oke membuat pasar keuangan Indonesia kian menarik.
"Indonesia jadi salah satu dari sedikit negara yang mampu menjaga kestabilan PDB di tengah perlambatan ekonomi global," tulis dia di risetnya, Kamis (18/4/2019).
• China dan Rusia Semakin Mesra, Rusia dan China Kurangi Pemakaian Dollar AS
Yield surat utang negara (SUN) juga cenderung turun.
Kamis lalu, yield SUN acuan 10 tahun di level 7,56 persen. Seminggu sebelumnya yield SUN 10 tahun masih di 7,65 persen.
Memang, di April ini hingga Selasa (16/4/2019), kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) turun Rp 14,43 triliun jadi Rp 952,69 triliun hingga 16 April lalu.
• Bisnis E-Commerce Semakin Berkembang, Tidak Bisa Berdiri Sendiri Tanpa Perusahaan Logistik
Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management, Rio Ariansyah, menganggap fenomena ini wajar, lantaran sebelum pemilu investor masih wait and see.
Ia optimistis persepsi investor atas risiko investasi di Indonesia akan terus membaik dan diikuti masifnya dana asing ke pasar obligasi Indonesia.
I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan, SUN tenor pendek akan lebih banyak diburu investor.
Sebab, investor masih khawatir ada tekanan dari proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global.
Sejumlah analis memprediksi IHSG bisa mencapai 6.800–7.000 tahun ini. Syaratnya, tidak ada konflik dan gejolak usai pemilu.
• Ingin Bisnis Makanan? Ada Tawaran Kemitraan dari Onigiri Viral: Ada 3 Paket Kemitraan
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Saat Tepat Kembali Masuk ke Pasar Modal Indonesia