Ledakan Bom di Sri Lanka
Ada 8 Ledakan Dalam 1 Hari di Sri Lanka, 156 Orang Tewas dan 500 Orang Terluka, Begini Kata Kemenlu
Ledakan bom di Sri Lanka menarik perhatian dunia, dan jumlah korban ledakan bom di Sri Lanka terkini bertambah menjadi 156 orang dan 500 orang terluka
Diwartakan kantor berita AFP, serangan terbaru menjadikan total seluruh ledakan bom hingga kini menjadi 8 ledakan dalam satu hari.
Korban tewas pun tercatat semakin bertambah dengan hampir 160 orang kehilangan nyawa dalam ledakan bom yang mengguncang sejumlah hotel dan gereja, yang bertepatan dalam perayaan Paskah.
Laporan sebelumnya menyebutkan, hotel yang diserang antara lain Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, yang semuanya terletak di ibu kota Sri Lanka, Colombo.
Dua gereja yang dilanda ledakan bom selama perayaan Paskah berada di Colombo, dan satu lagi terletak di Negombo.
Polisi mengatakan, 500 orang juga terluka dalam enam ledakan bom yang hampir bersamaaan mengguncang gereja dan hotel.
Sementara, korban tewas termasuk 35 orang asing.
Sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda dan Amerika Serikat termasuk di antara yang tewas.
Selain itu, warga Inggris dan Jepang dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara pernah mengeluarkan peringatan nasional pada 10 hari sebelum serangan bom pada Minggu terjadi.
Menurutnya, pelaku bom bunuh diri telah merencanakan serangan pada gereja-gereja utama.
"Sebuah agen intelijen asing melaporkan, NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melakukan serangan bunuh diri menargetkan gereja terkemuka dan komisi tinggi India di Colombo," demikian bunyi peringatan itu.
NTJ merupakan kelompok radikal di Sri Lanka yang dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha pada tahun lalu.
Kemenlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban ledakan bom di Sri Lanka
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan yang terjadi di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).