Pilpres 2019

Waketum Gerindra Sebut Quick Count Sebagai Ilmu Sosial yang Dimatematikakan

Waketum Gerindra Sebut Quick Count Sebagai Ilmu Sosial yang Dimatematikakan. Mari simak selengkapnya.

Youtube Najwa Shihab
Waketum Gerindra dan Direktur Eksekutif Charta Politica berdebat soal hasil quick count Pilpres 2019. 

SEBUAH perdebatan sengit soal hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 terjadi di acara Mata Najwa di Trans7.

Bahkan Waketum Gerindra yang ikut berdebat sampai membawa-bawa nilai statistiknya semasa kuliah untuk meyakinkan bahwa Prabowo menang. 

Seperti diketahui bahwa hasil quick count lembaga resmi yang terdaftar di KPU RI seluruhnya memenangkan Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf. 

Acara Mata Najwa itu diposting di akun youtube Najwa Shihab dengan judul 'Suara Penentu - Poyuono: Prabowo Menang (Part 4) | Mata Najwa'.

TERUNGKAP, Metode Hitung Cepat Quick Count yang Tak Jauh Penghitungannya dari KPU

Plt Bupati Apresiasi Pemilu Berjalan Lancar dan Penuh Antusias Warga

Sandiaga Uno Cegukan Berkepanjangan, Jurnal Kesehatan Amerika Serikat Ungkap Dampak Buruk Cegukan

Dalam perdebatan itu hadir Waketum Gerindra Arief Poyuono, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Adian Napitupulu, Rizal Malarangeng, dan beberapa ahli lainnya. 

Dalam perdebatan itu Arief Poyuono meyakini bahwa Paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi memenangkan pemilu berdasarkan quick count yang dilakukan oleh kubunya sendiri. 

"Kami punya data tersendiri, kami punya saksi. Kami mengambil sampelnya itu 50 ribu TPS. Menang Prabowo," ujar Arief Poyuono. 

Menanggapi hal itu, Rizal Malarangeng langsung menyela dengan sebutan Jawa.

"Ini namanya Waton Suloyo, asal ngomong," ujar Rizal Malarangeng lalu tertawa.

Arief Poyuono lalu menanggapinya dengan tinggi. "Loh siapa yang asal ngomong, anda yang asal ngomong," ujar Arief.

Putri Mulan Jameela, Tyarani Savitri Jadi Sorotan di TPS 049 Pondong Pinang Jakarta Selatan

Video : KPPS Kumpulkan Hasil Perhitungan Suara Di TPS Ke Tingkat Kecamatan

Selipkan Uang dan Kartu Nama Caleg, Serangan Fajar di Serpong Dibagikan Bersamaan dengan C6

Tak sampai disitu, Arief Poyuono juga menuduh para lembaga survei yang hasil quick countnya memenangkan Jokowi-Maruf sebagai lembaga bayaran. 

Berikutnya Adian Napitupulu pun menanggapinya dengan gaya bahasa yang santai dan lembut. 

"Kalau Arief marah-marah , ya efek kekalahan kan selalu begitu ya," ujar Adian Napitupulu.

"Aku nggak marah, cuma memberitahu seorang doktor supaya ilmu pengetahuan jangan untuk berbohong," sela Arief.

"Saya paham uang kalian habis, saya paham kalian capek, artinya kalau kemudian dia berteriak dan marah-marah ya biarkan saja, itu tak akan merubah apa-apa. Arief mau teriak sambil lompat kek, nari-nari kek, tidak akan merubah apa-apa. Tapi sebagai pemenang, saya memahami," ujar Adian Napitupulu dengan santai. 

Serangan Fajar di Serpong, Uang dan Kartu Nama Caleg Diselipkan Bareng Surat Undang Nyoblos

Plt Bupati Bekasi Apresiasi Pemilu Berjalan Lancar dan Penuh Antusias Warga

Soal Pembicaraan Nuklir dengan Amerika Serikat, Pemimpin Korea Utara Coba Senjata Baru

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved