Mutilasi Guru Honorer
Update Terbaru Kasus Mutilasi Guru Honorer, Pelaku Punya Facebook Dokter Cinta, Isinya Begini
Ternyata Begini Isi Facebook Pelaku Mutilasi Guru Honorer. Mari kita simak selengkapnya.
ARIS Sugianto (AS) pembunuh dan pemutilasi guru honorer Budi Hartanto (28) bersama Ajis Prakoso (AP alias AJ), punya akun facebook.
Nama akunnya dokter cinta.
Seperti apa isi facebook milik pelaku mutilasi tersebut? Mari simak selengkapnya di berita ini.
Kesadisan Aris dan Ajis diungkap Ajis pada penyidik.
Ia mengaku memulai proses mutilasi pertama kali pada bagian leher korban.
Karena sempat alami kesulitan, pekerjaan Ajis yang belum sepenuhnya rampung itu, akhirnya dilanjutkan oleh Aris Sugianto.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," katanya.
Kepada penyidik, Ajis menegaskan, proses mutilasi bagian leher dilakukannya berdua dengan Aris.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
"Iya kami potong berdua bergantian," lugasnya seraya menganggukkan kepala ke arah penyidik.
Setelah proses mutilasi usai, lanjut Ajis, dirinya bersama Aris memasukkan potongan tubuh korban ke dalam koper.
Koper itu diketahui, ternyata milik ibunda Aris.
"Kami masukan ke dalam koper berdua juga," katanya.
Setelah rampung mengemasi potongan tubuh korban ke dalam koper.
Ajis menerangkan, keduanya langsung membuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Dalam pemeriksan selanjutnya terungkap Ajis mengaku menggunakan sabu-sabu sementara Aris dinyatakan bersih dari narkoba.
Apakah kesadisan Aris tergambar dalam facebook dokter cinta miliknya?
Tidak.
Isinya unggahan video aktivitas kesehariannya dan patah hati.
Dari penelusuran yang dilakukan tribunjatim, Minggu (14/4/2019), Aris mengunggah sedikitnya 66 video di akun facebook dan puluhan foto.
Video terakhir yang diunggahnya saat rekannya memanjat untuk memetik buah nangka. Aris terlihat yang menangkap buah nangka berukuran kecil.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Namun yang sering diunggahnya video bakar-bakar ayam di rumahnya. Setidaknya ada 4 video bakar-bakar ayam yang dilakukan Aris bersama teman-temannya.
Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Video lainnya saat Aris mengambil dompet mengeluarkan uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Video ini mendapatkan komentar dari sejumlah rekannya.
Dari akun facebooknya Aris terakhir menggunggah fotonya memakai kaos hitam pada 1 Februari 2019.
Sedangkan unggahan awal di akun dokter cinta tertanggal 3 Juli 2018.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Pada akun yang sama juga terlihat Aris memakai kaos hitam bertuliskan "Pejuang Kapusan".
Dengan kaos yang sama, Aris ditangkap petugas kepolisian saat menumpang bus dengan tujuan Jakarta.
Di rumahnya Aris juga memposting video saat memberi makan ternak lele dan kambing.
Termasuk video saat dibesuk sejumlah rekannya saat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit.
Namun di akun facebook miliknya tidak ada kontak pertemanan dengan Budi Hartanto, guru honorer yang menjadi korban mutilasi.
Beberapa unggahan status facebook, misalnya pada 27 Oktober 2018 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:
Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumongso".
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.
Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.
"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.
"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.
Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.
Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.
AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.
"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.
Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Alasan Memutilasi Sepele
Belakangan terungkap alasan kedua pelaku melakukan mutilasi pada kepala Budi Hartanto.
Rupanya alasan kedua pelaku memotong kepala korban bukan untuk mengelabui polisi.
Alasan mereka cukup sepele, hanya karena koper yang digunakan untuk membuang jasad korban tidak cukup.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik menduga ada dua penyebab pelaku memutilasi mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper di Blitar.
Kemungkinan pertama adalah untuk menghilangkan jejak, tapi ternyata bukan itu alasannya.
Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan, "Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkanya ke dalam koper," ujarnya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Tersangka Sempat Menjerit-jerit di Tengah Malam
Warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto, salah satu tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto (28) sempat curiga saat mendengar suara jeritan pelaku pada tengah malam.
Aris diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sujilah (65) tetangga sebelah timur warung nasi goreng mengungkapkan, dirinya mengetahui pelaku sempat menjerit -jerit ketakutan pada malam hari.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian diluar dari balik kelambu rumahnya.
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada sejumlah temannya.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.
Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.
"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan ?
Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Kejadian pelaku yang menjerit-jerit ini berlangsung sekitar tiga hari pascapenemuan mayat Budi Hartanto, guru honorer dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris kemudian tutup.
Usaha warung nasi goreng di Desa Sambi baru sekitar 10 hari.
Sehingga warga belum banyak yang mengetahui identitasnya.
Termasuk Sujilah yang rumahnya bersebelahan malahan mengaku belum kenal namanya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Sempat Berkelit
Melalui video pengakuan pelaku yang viral di media sosial (medsos), tersangka AP alias AS sempat berkilah bahwa bukan dirinya yang melakukan pembunuhan.
"Itu bukan saya yang ngelakuin," kata pelaku dengan gaya melambai.
Hal tersebut tampak membuat seorang anggota polisi tertawa mendengar ucapan dan gaya berbicara pelaku.
"Terus kamu bagian apa sekarang," tanya perekam video.
"Masalahnya begini, saya bagian yang memegangi," ungkap pelaku.
Saat menjelaskan hal itu, punggung pelaku tampak mendapatkan pukulan ringan dari polisi.
Mendengar pelaku terus berkilah, anggota kepolisian tampak menaikkan nada bicaranya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
"Sekarang yang mutilasi orang berapa," tegas polisi.
"Satu orang," ucap pelaku sambil melihat ke arah anggota kepolisian itu.
"Yang megangi satu orang saja, aku aja," kata pelaku menambahkan.
Namun hal tersebut dibantah oleh anggota polisi yang melakukan interogasi.
"Enggak mungkin le, enggak mungkin kuat," jelas petugas.
"Bener Pak, demi Allah, yang mutilasi satu orang Pak," ucap pelaku.
"Yang ada di sana berapa orang," tanya polisi.
"Satu orang aja, aku sama temanku," jelas pelaku lagi.
Dalam rekaman video itu, tampak pula pelaku ditanya soal siapa yang membuang kepala korban.
"Yang buang kepalanya ya kita dua orang Pak," tambahnya.
• Ini Daftar 33 Lembaga Survei Terdaftar Resmi di KPU dan Hasil Survei Terakhir Mereka
• Ini Testimoni Penolakan Ustadz Abdul Somad Saat Diberi Hadiah Mobil
Saat menjelaskan hal tersebut, tampak ada satu anggota polisi yang baru saja mendatangi pelaku.
Tak ikut bertanya, polisi itu tampak tertawa mendengar ucapan pelaku.
Sementara itu, beberapa anggota polisi lain tampak mengeluarkan senyum tipis mendengar ucapan dari pelaku.
Di tengah penjelasan pelaku, anggota polisi tersebut tampak mulai emosi lantaran penjelaskan pelaku selalu berubah-ubah.
"Enggak usah gitu, tadi katanya tiga sekarang ada berapa," kata polisi tersebut.
Melihat pengakuan pelaku yang selalu berbeda, anggota polisi tersebut tampak langsung menghentikan interogasinya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sadis dan Berdarah Dingin Habisi Budi Hartanto, Ternyata Begini Isi Facebook Aris Sugianto.