Pilpres 2019

AHY Diprediksi Jadi Capres di Pilpres 2024 dari Poros Ketiga, Bersaing dengan Prabowo

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diprediksi bakal menjadi calon presiden terkuat periode 2024-2029, dari poros ketiga.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meluncurkan The Yudhoyono Institute di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017). The Yudhoyono Institute hadir untuk menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pada 100 tahun kemerdekaannya, Agus berharap Indonesia akan menjadi negara yang aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia. 

"Jika AHY telah menjadi ketua umum Demokrat, tentunya SBY akan berusaha menjadikan AHY sebagai calon presiden dari koalisi poros ketiga yang terdiri dari Partai Demokrat dan partai-partai menengah lainnya,"paparnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali maju di Pilpres 2024.

"Pak Prabowo akan maju (capres) di 2024 lagi jika dia menang di 2019. Bahkan jika dia kalah pun di 2019, saya prediksi Pak Prabowo akan kembali mencalonkan lagi," kata Qodari di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019).

Tagar AU Juga Bersalah Jadi Trending Topic, Ada yang Samakan Korban Seperti Ratna Sarumpaet

Qodari menyebut sosok Prabowo Subianto sebagai sosok yang memiliki elektabilitas stabil dan cenderung meningkat.

"Bahkan, bukan tak mungkin di 2024 nanti elektabilitas Prabowo menjadi yang terbaik," ujarnya.

Selain Prabowo Subianto, Qodari menyebut nama Fadli Zon dan Sandiaga Uno sebagai sosok potensial dari Partai Gerindra yang bisa maju sebagai capres di 2024.

Siang Ini Prabowo Bakal Ungkap 80 Nama yang akan Membantunya Jika Terpilih Menjadi Presiden

"Walaupun Sandi mundur dari Gerindra, tapi dia bisa dibilang sebagai 'pemain pinjaman' atau proses pencalonan koalisi," ulasnya.

Prabowo Subianto pernah mengalami dua kali kekalahan saat maju dalam kontestasi Pilpres, yakni saat menjadi cawapres pendamping Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 2009, dan saat menjadi capres didampingi Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil survei terbaru elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019.

Khawatir Anaknya Diculik, Orang Tua di Bekasi Jadi Lebih Protektif

Hasilnya, Indo Barometer memprediksi pasangan Jokowi-Maruf Amin akan memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut.

Kemenangan itu terlihat dari selisih elektabilitas dan prediksi rentang suara pasangan Jokowi-Maruf Amin yang lebih unggul daripada pasangan Prabowo-Sandi, dengan asumsi golput merata dari kedua belah pihak.

"Dukungan terhadap Jokowi-Maruf sebesar 59,9 persen suara, dan Prabowo-Sandi memperoleh sebesar 40,1 persen suara. Selisih elektabilitas antara paslon nomor urut 01 dan 02 tersebut adalah sebesar 19,8 persen suara," papar Qodari.

Dua Tahun Kasus Penyerangan Novel Baswedan Tak Terungkap, Jokowi: Tanya Tim Gabungan

Indo Barometer juga memprediksi rentang suara dari masing-masing pasangan dengan menghitung margin of error kurang lebih 2,83 persen.

"Diprediksi rentang perolehan suara untuk masing-masing paslon pada tanggal 17 April 2019, yaitu Jokowi-Maruf mendapatkan suara sebesar antara 57,07 sampai dengan 62,73 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi memperoleh rentang dukungan suara sebesar antara 37,27 sampai dengan 42,93 persen," paparnya.

Data survei hasil proyeksi selama tiga bulan terakhir pada Bulan Februari-April 2019, yakni survei pada tanggal 16-21 Februari 2019, 15-21 Maret 2019, dan 1-7 April 2019, menunjukkan tren keunggulan paslon 01.

Heboh ‎Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Jokowi: Polisi Harus Tegas!

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved