Pilres 2019

Fadli Zon Bandingkan Gebrak Podium Prabowo dengan Aksi Banting Sepatu Bekas PM Uni Soviet yang Hoaks

FADLI Zon meyakini aksi gebrak podium yang dilakukan Prabowo Subianto, tidak akan mengurangi elektabilitas.

Warta Kota
pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). 

FADLI Zon, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, meyakini aksi gebrak podium yang dilakukan Prabowo Subianto, tidak akan mengurangi elektabilitas.

Justru, sebaliknya para pendukung pasangan nomor urut 02, semakin bersemangat memenangkan Prabowo-Sandi.

"Saya lihat pendukungnya malah semakin semangat. Karena mereka tahu inilah pemimpin yang dibutuhkan, pemimpin yang tegas, yang tahu mau ke mana, dan tidak pura pura, gitu," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Lembaga Survei Ini Menangkan Prabowo-Sandi, Pada 2014 Silam Mereka Juga Lakukan Hal yang Sama

Fadli Zon mengatakan, aksi yang dilakukan Prabowo Subianto tersebut bukan merupakan kemarahan. Prabowo Subianto, katanya, hanya bersemangat dalam berorasi.

"Itu ekspresif, Pak Prabowo itu orangnya ekspresif dan tidak dibuat-buat. Jadi menurut saya itu gaya, dinamika panggung tadi," ucapnya.

Menurut Fadli Zon, aksi gebrak meja yang dilakukan Prabowo Subianto merupakan hal biasa.

Jokowi Pendaki Pertama dari Mapala Fakultas Kehutanan UGM yang Sampai ke Puncak Gunung Kerinci

Fadli Zon mengatakan, mantan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev pernah menggebrak meja menggunakan sepatu dalam Sidang Tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 1960 silam.

"Ya biasa saja. Biasa kok gebrak-gebrak kayak begitu. Malah di PBB itu pernah ada Khrushchev, pernah pakai sepatunya digebrak-gebrakkan ke panggung biasa saja itu. Malah itu jadi historikal momen," paparnya.

Dikutip Wartakotalive.com dari id.rbth.com, Nikita Khrushchev, salah satu pemimpin Soviet yang paling bersemangat, sebenarnya tak pernah membanting sepatunya di Sidang Umum PBB pada 1960 silam.

Baca Puisi Ahmad Dhani, Fadli Zon: Rezim Ini Harus Segera Diganti dan Dimusnahkan

Pada 12 Oktober 1960, PBB menggelar sidang umum yang ke-15. Ketika delegasi Filipina Lorenzo Sumulong tengah berpidato, Khrushchev tiba-tiba membanting sepatunya di atas mimbar untuk mengekspresikan kemarahannya kepada Sumulong.

Foto Khrushchev dengan sepatunya bahkan tersebar di mana-mana. Foto itu ternyata merupakan hasil olahan.

Pidato Khrushchev saat itu memang sangat berapi-api dan penuh amarah. Pada 1960, 17 koloni Afrika telah memproklamasikan kemerdekaannya.

Pemulung di TPA RAwa Kucing Sering Temukan Laptop Hingga Handphone, Paling Susah Kalau Hujan

Topik itu dibahas secara luas selama sidang tersebut. Selain itu, revolusi Hongaria tahun 1956 dan invasi Soviet juga menjadi topik hangat lain yang tak kalah seru diperbincangkan.

Suasana majelis saat itu sangat menggelisahkan. Apalagi, Wakil Menteri Luar Negeri Rumania Eduard Mezincescu bersikap sedemikian rupa sehingga mikrofonnya harus dimatikan.

Sementara, Pemimpin Sidang Umum Frederick Boland mengetok palunya begitu keras hingga patah.

Jokowi Teriak Lawan, Prabowo Gebrak Podium, Andi Arief: Jogja Memang Istimewa

Perwakilan negara-negara Barat menyalahkan Uni Soviet dan kebijakannya terhadap Hongaria.

Kemudian, pembicaraan beralih ke koloni-koloni Afrika, dan Khrushchev memberikan pidato yang emosional, memarahi negara-negara imperialis yang ia sebut 'para penjajah.'

Setelah itu, Lorenzo Sumulong, kepala delegasi Filipina, naik mimbar. Dalam pidatonya, ia menyiratkan bahwa Uni Soviet pun merupakan negara penjajah.

Mayat Mrs X di Tol Jagorawi Ternyata Sedang Hamil Tua, Harusnya Sebentar Lagi Melahirkan

“Hak sipil dan politik orang-orang Eropa Timur dan di mana-mana telah dirampas dan dibungkam oleh, tak lain dan tak bukan, Uni Soviet.”

Mendengar pernyataan itu, Khrushchev tentu saja naik pitam. Ia langsung mendekati mimbar dan mengisyaratkan Sumulong untuk menyingkir.

Dia kemudian mendekati mikrofon dan memberikan responsnya, menyebut Sumulong “brengsek, antek, pesuruh,” dan “penjilat imperialisme Amerika.”

Anies Baswedan Janjikan Kemang Jadi Surga Pejalan Kaki, Warga Protes Wacana Pembatasan Kendaraan

Semua ini terjadi di luar kendali, tetapi tak ada yang bisa dilakukan. Ketika selesai, Khrushchev kembali ke tempat duduknya.

Ketika Sumulong melanjutkan kecamannya terhadap rezim komunis, sang pemimpin Soviet menjadi lebih marah. Dia mengangkat tangannya untuk menginterupsi, tetapi ia diabaikan.

Sebagaimana yang diingat penerjemah pribadi Khrushchev, Viktor Sukhodrev, dalam memoarnya, Khrushchev mulai mengepalkan tinjunya dan memukul-mukul meja untuk menarik perhatian Boland.

Ada Bekas Injakan di Punggung Mayat Mrs X di Tol Jagorawi

Tak sadar, ia ternyata memukul-mukul meja sambil menggenggam arloji yang ia otak-atik selama sidang.

Sukhodrev kemudian menceritakan perkataan Khrushchev, “Saya mulai memukul dengan kepalan tangan dan saya melihat jam saya berhenti. Sial, saya malah merusak jam tangan karena si penjilat ini! Kemudian saya mengambil sepatu dan mulai membantingnya!”

Jadi, peristiwa membanting sepatu itu tidak terjadi di atas mimbar, melainkan di kursi delegasi. Dokumentasi asli selama sidang itulah buktinya.

Kuasa Hukum Bilang Kabar Ada Menteri yang Ajak Vanessa Angel Mimican Cuma Gosip Antar Muncikari

Jadi, bagaimana sebuah sepatu tiba-tiba muncul pada foto Khrushchev?

Peserta Sidang Umum PBB mengingat bahwa ada seseorang yang tak sengaja menginjak bagian belakang sepatu Khrushchev ketika dia tengah duduk pada pembukaan sidang itu.

Karena mejanya sangat sempit, Khrushchev tak bisa membungkuk untuk memasang kembali sepatunya.

Said Iqbal Ungkap Tiga Tanggapan Prabowo Saat Bertemu Ratna Sarumpaet yang Mengaku Dianiaya

Karena itu, dia hanya meletakkan sepatunya itu di atas mejanya. Cerita yang sama juga diungkapkan putra Khrushchev, Sergey, yang saat itu berusia 25 tahun dan turut menghadiri Sidang Umum PBB.

James Feron, seorang wartawan Times yang juga hadir, mengenang, “Saya sama sekali tak melihat Khrushchev membanting sepatunya.”

Menurutnya, sang pemimpin Soviet “membungkuk, melepas sepatunya, mengayun-ayunkannya, dan meletakkannya di atas mejanya. Namun, dia tidak pernah membanting sepatunya.

Sekjen PDIP: Rakyat akan Pilih yang Mampu Menggebrak Hambatan dan Persoalan, Bukan yang Gebrak Meja

Senada dengan Feron, John Loengard, mantan editor foto majalah Life, “yakin” bahwa Khrushchev “tidak membanting sepatunya di atas meja,” tetapi “dia pasti bermaksud melakukannya.”

Menurut Loengard, Khrushchev “menggapai ke bawah meja dan melepas sepatu cokelat dari kaki kanannya dan meletakkannya di atas meja.

Dia menyeringai kepada para delegasi dari Uni Republik Arab Bersatu yang duduk di seberang lorong dan menirukan gerakan (dengan tangan kosong) yang seolah-olah mengisyaratkan bahwa pada kesempatan berikutnya dia akan membanting sepatu itu.

Mantan Kalapas Sukamiskin Ogah Dibui di Penjara yang Pernah Ia Pimpin, KPK Anggap Aneh

Saya dapat meyakinkan Anda bahwa seluruh fokus fotografer tertuju pada Khrushchev. Kami menunggunya menggunakan sepatu itu. Namun, dia memakainya lagi dan pergi. Tak ada seorang pun dari kami yang melewatkan momen itu. Jika demikian, itu akan menjadi kesalahan profesional yang serius. Peristiwa itu tidak pernah terjadi.”

Menurut wartawan Jerman Walter Heinkels, seorang pembuat sepatu di Pirmasens mengatakan dia telah melihat foto sepatu itu di sebuah surat kabar dan mengklaim sebagai buatannya.

Jerman Barat memang mengirim 30 ribu pasang sepatu ke Uni Soviet, yang 2.000 pasang di antaranya adalah sepatu berkualitas rendah yang bagus, dan salah satunya mungkin dibeli Khrushchev.

Mayat Mrs X di Tol Jagorawi Diduga Belum Rekam KTP Elektronik, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus

Khrushchev dikaitkan dengan sebuah era tersendiri dalam sejarah Soviet, yang disebut masa pencairan. Ia adalah seorang figur yang simbolik.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menggebrak podium, hingga mengakibatkan mikrofon di atasnya terlempar.

Dikutip Wartakotalive.com dari Tribun Wow, hal itu seperti terlihat dari channel YouTube Sorot Media yang diunggah pada Senin (8/4/2019), kala Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Maruf Amin Doakan Orang Sunda Jadi Presiden, Warga Bandung Barat Teriak Kang Emil!

Peristiwa bermula saat Prabowo Subianto berorasi soal kekayaan yang diambil oleh asing.

"Saudara-saudara sekalian, kalian masih mau enggak dibohongi terus? Kalian rela atau tidak kekayaan kita dirampok terus?" tanya Prabowo Subianto saat berorasi.

Capres 02 itu lalu menyinggung soal kepala daerah hingga institusi penegak hukum.

Disuruh Buktikan oleh Menhub, Anies Baswedan Kini Bilang Banjir Akibat Kurang Pompa, Bukan LRT

"Saudara-saudara, pejabat-pejabat kita dirusak, banyak yang lupa gubernur, bupati harus melayani rakyat, bukan ngancam-ngancam rakyat, bukan ngancam-ngancam kepala desa," tutur Prabowo Subianto.

"Hai adik-adikku kau yang ada di tentara di polisi yang masih aktif, ingat kau adalah tentara rakyat!," tegasnya mulai berapi-api, sembari mengangkat tangannya.

"Kau adalah polisinya rakyat, seluruh rakyat Indonesia. Kau tidak boleh mengabdi pada segelintir orang, apalagi kau membela antek-antek asing!" sambungnya.

Prabowo: Saya Muak dengan Keadaan, Ini Bukan Republik yang Saya Bela!

Prabowo Subianto lalu mengulangi perkataannya lagi sembari mendekat ke meja podium.

"Apalagi kau bela antek-antek asing," ulang Prabowo Subianto, semakin berapi-api.

Lantas, Prabowo Subianto berkali-kali menggebrak meja podium.

Prabowo Sebut Ibu Pertiwi Sedang Diperkosa, Jokowi: Yang Benar Ibu Pertiwi Sedang Berprestasi

Saat menggebrak, mikrofon yang berada di podium terlempar.

Mulanya mikrofon meja podium itu terlihat menyilang dan terdiri dari dua bagian.

Setelah meja podium digebrak Prabowo Subianto, mikrofon meja podium di sisi kiri terlepas.

Kepada Prabowo, Rizal Ramli Bilang Bisa Turunkan Harga Listrik Dalam Waktu 100 Hari

Melihat hal itu, ajudan Prabowo Subianto langsung bereaksi mengambil mikrofon yang terjatuh.

Ajudan Prabowo Subianto yang berada di sisi kanan dan kiri panggung tampak akan beranjak dari tempat duduk untuk membereskan mikrofon tersebut.

Kemudian, Amien Rais yang berada di panggung yang sama, bereaksi setelah Prabowo Subianto menggebrak meja.

Logo Kedai Kopinya Dinilai Mirip Lambang PDIP, Ini Penjelasan Kaesang Pangarep

Amien Rais langsung mendekati Prabowo Subianto sambil berpose dua jari. Prabowo Subianto yang menghentikan orasinya, disambut histeris para pendukung.

"Prabowo... Prabowo...," riuh pendukung meneriaki nama Prabowo.

Lalu, anggota koalisi Prabowo Subianto memegangi kedua pundaknya.

Prabowo: Republik Apa 73 Tahun Merdeka Rakyatnya Gantung Diri Tidak Bisa Kasih Makan Anak-anaknya?

"Cukup," ujar Prabowo Subianto.

Amien Rais juga turut mengelus punggung Prabowo Subianto, berusaha menenangkan.

"Mereka khawatir, tadi dibisikin, sabar-sabar," cetus Prabowo Subianto.

Luhut Panjaitan Ungkap Jokowi Pernah Ragu Kuliah karena Ayahnya Cuma Sopir

Setelahnya, Prabowo Subianto yang masih didampingi Amien Rais tampak mencairkan suasana.

Keduanya berjoget bersama di atas panggung. Para pendukung lalu melanjutkan dengan menyanyikan yel-yel untuk Prabowo Subianto. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved