Pilpres 2019
Prabowo: Saya Muak dengan Keadaan, Ini Bukan Republik yang Saya Bela!
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bercerita bahwa dirinya pernah ditanya oleh seorang wartawan asing, soal pencalonannya di Pemilu 2019
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bercerita bahwa dirinya pernah ditanya oleh seorang wartawan asing, soal pencalonannya di Pemilu 2019.
Wartawan asing itu bertanya mengapa masih mau menjadi capres padahal sudah mapan.
Hal itu dikemukakan Prabowo Subianto saat pidato dalam kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (7/4/2019).
• Prabowo: Kita Harus Menang dengan Selisih di Atas 25 Persen, Kubu 01: Halusinasi
"Saudara-saudura, saya katakan ke wartawan asing itu, dia tanya kenapa mau maju ke politik, Anda kan sudah mapan? Bagian dari elite ngapain masih berjuang di politik? Saya jawab, saya jawab dalam Bahasa inggris 'i am disgusted'. Saya muak," papar Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto mengaku muak karena korupsi di Indonesia sudah parah. Korupsi tersebut mengakibatkan sumber daya Indonesia terus digerogoti.
Oleh karena itu, tidak heran bila di Indonesia masih ada krisis air bersih, dan orang kelaparan.
"Korupsi ini menghilangkan sumber daya ekonomi yang seharusnya untuk rakyat. Rakyat kita banyak yang air bersih aja enggak bisa punya," tuturnya.
• Prabowo Subianto: Negara Kita dalam Keadaan Tidak Sehat dalam Semua Ukuran
"Republik apa yang enggak bisa beli air bersih untuk rakyatnya? Banyak rakyat kita yang kelaparan enggak bisa makan. Republik apa 73 tahun merdeka rakyatnya ada yang gantung diri tidak bisa kasih makan untuk anak-anaknya?" sambung Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo Subianto, kondisi Indonesia sekarang ini bukanlah negara yang dicita-citakan oleh Soekarno-Hatta.
Para pendiri bangsa itu, lanjutnya, tidak rela melihat kekayaan negaranya lari ke luar negeri.
• KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?
"Saya muak dengan keadaan ini. Ini bukan republik yang saya bela. Ini bukan republik yang saya pertaruhkan nyawa saya," ucapnya.
"Ini bukan republiknya Bung Karno, bukan republiknya Bung Hatta, bukan republiknya pendiri bangsa-bangsa kita. Ini adalah republik yang sudah dirampok dari rakyat Indonesia," tambahnya.
Prabowo Subianto lantas berterima kasih kepada para pendukungnya yang hadir dalam kampanye akbar tersebut.
• Berdasarkan Laporan Intelijen, Dana Kampanye Sudah Ditarik Tunai Tiga Tahun Sebelum Pemilu
Apalagi, menurut Prabowo Subianto, jumlah pendukungnya yang hadir mencapai satu juta lebih.
"Panitia berapa yang sudah dihitung hadir, di sekitar Senayan. Berapa kurang lebih? Satu juta lebih," ucap Prabowo Subianto.