Pilpres 2019

KPK Bantah Ada Kebocoran Anggaran Rp 2.000 Triliun, Ini yang Sebenarnya Terjadi

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi soal kebocoran anggaran sekira Rp 2.000 triliun.

Antara
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, bersiap memberi keterangan pers mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus korupsi pejabat Kementerian Pekerjaan PUPR dengan pihak swasta, di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (30/12/2018) dini hari. Dari OTT tersebut KPK menyita barang bukti uang dalam tiga pecahan mata uang sebesar 3.200 dolar AS, 23.100 dolar Singapura, dan Rp 3,9 miliar, serta menangkap 20 orang terkait proyek sistem penjernihan air minum (SPAM) Ditjen Cipta Karya tahun 2018 di sejumlah daerah. 

"Kalau saya bicara kebocoran, buktikan mana? Loh, makanya pilih saya jadi presiden, saya buktikan. Saya tidak minta kalian milih saya sebagai presiden, saya tidak minta karena tidak boleh di sini. Tolong direkam ya, rekam, nanti disemprit lagi," tuturnya.

Meskipun demikian, Prabowo Subianto yakin Indonesia bisa bangkit menjadi negara maju, bila cara mengelola negara diubah.

Indonesia, menurutnya, merupakan negara kaya yang bila kekayaanya tidak lari ke luar negeri, bisa digunakan untuk pembangunan.

BREAKING NEWS: Jambret Beraksi di Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Satu Korban Meninggal Dunia

"Saya kira masalah-masalah yang kita hadapi, dapat kita atasi. Saya sangat optimis kita dapat mengatasi masalah itu. Bersama para ahli, kita punya kuncinya, adalah kita butuh di tingkat yang paling tinggi kekuasaannya, strategi yang benar, falsafah pengelolaan yang benar," paparnya.

Prabowo Subianto tidak menampik ada sekelompok orang yang tidak suka padanya. Menurutnya, kelompok tersebut tidak suka karena ia mengungkapkan bahwa kekayaan Indonesia banyak yang lari ke luar negeri.

"Inti kesimpulan daripada pandangan saya adalah persoalan Bangsa Indonesia adalah masalah, karena banyak orang tidak suka dengan saya, karena saya bicarakan ini, tapi ini harus dibicarakan oleh semua kalangan. Inti masalah Indonesia adalah bahwa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," beber Prabowo Subianto.

Korban Meninggal Tertimpa Pohon di Ragunan Peluk Erat Suami Sehari Sebelum Kejadian

Menurut Prabowo Subianto, banyak orang tidak suka ia mengungkapkan adanya kebocoran anggaran kurang lebih Rp 1.000 triliun per tahun.

Hal itu, katanya, mengakibatkan Indonesia tidak memiliki tabungan, karena kekayaannya terus mengalir ke luar negeri.

‎"Saya tidak mau asal bicara, saya bicara berdasarkan fakta. Saya melihat ini karena saya menganalisa ternyata kok bagaimana, sistem ekonomi macam mana mengizinkan kekayaan negara mengalir terus keluar?" ucapnya.

Malam Ini JPO Pasar Minggu Dibongkar, Begini Rekayasa Lalu Lintasnya

Mantan Panglima Kostrad itu mengatakan, kebocoran anggaran tersebut merupakan fakta dan sudah ia tulis dalam buku Paradoks Indonesia dan Indonesia Menang. Ia pu mengaku berani mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

"Dan ini sudah berjalan puluhan tahun dan banyak orang tidak suka, karena Prabowo Subianto yang bicara ini. Saya juga tidak suka, tapi saya harus bicara, kalau tidak, ujung-ujungnya adalah duit, urusannya adalah semua uang," bebernya. (Ilham Rian Pratama)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved