Transjakarta Gandeng MAD akan Segera Uji Coba Bus Listrik di Jakarta
PT Transjakarta kembali mengandeng sejumlah perusahaan untuk menghadirkan armada bus Transjakarta baru yang bakal mengaspal di DKI Jakarta.
Penulis: Joko Supriyanto |
PT Transjakarta kembali mengandeng sejumlah perusahaan untuk menghadirkan armada bus Transjakarta baru yang bakal mengaspal di DKI Jakarta.
Bekerja sama PT Mobil Anak Bangsa (MAD) sebagai perusahaan bus listrik Indonesia, dua bus listrik dipamerkan dalam Busworld South East Asia 2019, di JIE (Jakarta International Expo), Kemayoran.
Kedua bus tersebut berwarna hijau 'lime' bermerek BYD dengan gradasi biru muda yang seolah ingin menyampaikan bahwa ini adalah transportasi umum ramah lingkungan.
Tak berbeda jauh dengan busway yang sudah beroperasi di Jakarta, interior kedua bus listrik ini punya desain bagian dalam yang sama.
Konfigurasi kursinya 2-2, dengan pegangan tangan yang banyak di tiang atas.

Sedangkan kapasitas penumpang 60 hingga 70 penumpang dengan dilengkapi beberapa fasilitas disabilitas untuk memudahkan bagi para penyandang disabilitas.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan bus listrik ini akan di uji coba di Jakarta.
Meski begitu, saat ini, sudah ada 3 bus listrik yang akan disiapkan.
"Tentunya bergantung pada kesiapan mitra."
"Hari ini, kita liat sudah ada tiga armada. Untuk mencapai kesiapan itu diuji cobakan di kami, armada ini harus memenuhi regulasi dalam hal uji tipe."
"Kita ingin yang memang betul-betul nanti memenuhi syarat, perkiraan dari pak gubernur mengestimasi bisa sekitar 10 armada," kata Agung Wicaksono, Kamis (21/3/2019).
Dikatakan Agung kelebihan bus listrik yaitu rendam emisi, sehingga mampu mengurangi polusi udara akibat emisi gas kendaraan, apalagi studi menjelaskan 46 persen emisi karbon berasal dari transportasi.
Secara teknis dari segi bentuk dan sebagainya hampir sama, namun komponen-komponen yang dimiliki bus listrik ini berasarkan studi lebih rendah keperluan perawatan dan biaya operasinya.
Sehingga dalam jangka panjang akan membuat keseluruhan biaya lebih rendah, biaya total kepemilikan akan kebih rendah atau paling tidak sebanding walaupun harga belinya di awal akan lebih tinggi.
"Kalau kita menggunakan kendaraan listrik yang nol emisinya akan berkontribusi sangat besar, itu yang paling penting," ujarnya.
Nantinya sistem pengoprasian bus listrik ini akan di operasikan oleh pemilik armada, sedangkan Transjakarta hanya membayar operasionalnya.
"Di awal Transjakarta akan uji coba, uji coba dilakukan tidak dengan membeli armada ini, Transjakarta tak akan memiliki armada ini."
"Armada ini dimiliki dan dioperasikan oleh operator yang jadi mitra Transjakarta dan Transjakarta dalam uji coba akan membayar operasionalnya sehingga kita bisa mengetahui biaya operasi yang tadi diperkirakan akan rendah," ujarnya.
Dikatakan Agung, kedepan pihaknya memiliki tantangan tersendiri yaitu menyediakan charging station, bengkel, dan teknisi perawatan.
Di mana bus ini berkapasitas charging selama 2 jam dengan jarak tempuh 300 kilometer, berkecepatan 70 kilometer.
"Kapasitas baterai kalau tadi kita lihat tadi charging sejam maka bisa dugunakan untuk sekitar 200 Km."
"Dan, itu cukup untuk operasional TJ kita mentargetkan salah satu rute yang akan kita uji coba adalah dari Bundaran Senaya ke Monas," katanya.
Presiden Director PT Mobil Anak Bangsa, Mayjen TNI Purn Leonard mengatakan, jika dalam satu bus listrik terdapat sebanyak 12 baterai yang dapat mencharger selama 2 jam untuk jarak tempuh 300 kilometer.
Tak hanya itu baterai tersebut juga didesain kedap air untuk mengantisipasi adanya banjir di jalanan.
"Jadi baterai ini ada di dalam ruangan kabin, jadi kedap air, ada 12 unit jumlahnya dan semua kedap air, itu sudah kita coba dengan kedalaman 2 sampai 3 meter di bawah air, jadi kalo ada banjir itu tidak masalah," katanya.
Menurut Leonard jika saat ini pihaknya tengah masuk dalam proses uji tipe di Kementerian Perhubungan, selanjutnya akan meminta izin produksinya di Kementerian Perindustrian.
Bus dengan panjang 12000 dan lebar 2300 ini, komponennya baik sasis, desain, body dan interior dirakit di dalam negeri, hanya tiga komponen yang di ambil dari China yaitu motor listrik, kontroler, dan baterai.
"Jadi sebenarnya prosesnya sudah berjalan, hanya tinggal, kalo di Jakarta minta berapa kita akan disiapkan, seperti yang disampaikan dirut, jika beliau hanya mengunakan dan kami sebagai operatornya," ujarnya.