Lelang Burung Merpati Balap Memecahkan Rekor, Dijual Secara Online

Lelang burung merpati balap memecahkan rekor, dijual secara online dengan nilai miliar rupiah.

Noupe
Ilustrasi burung merpati 

Dari hasil menjual 178 ekor burung merpati itu, peternak merpati memperoleh pendapatan total mencapai 2 juta euro atau sekitar Rp 32 miliar.

Burung merpati pos telah banyak digunakan dalam ajang balapan udara dengan melepaskannya dari jarak ratusan kilometer dari kandang dan yang pertama kembali adalah pemenangnya.

Tradisi balapan burung merpati masih bisa ditemui di Belgia, Inggris, Perancis utara, dan Belanda, meski ajang tersebut telah mulai menurun seiring perkembangan zaman.

Namun adanya minat pembeli dari Asia dalam beberapa tahun terakhir telah memberi angin segar pada praktik pembiakan merpati balap.

Mencari Aksesori hingga Gedung Pernikahan Cukup Merepotkan, Sekarang Ada Bantuan Startup

Elang bondol

Sementara itu, seekor burung elang bondol ditemukan oleh petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK)  Badan Air Kecamatan Penjaringan, Selasa (8/1/2019).

Elang bondol itu ditemukan di aliran Kali Grogol, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019), ketika petugas UPK Badan Air sedang membersihkan kali.

Seorang petugas UPK Badan Air Jakarta Utara, Ismail mengatakan, burung elang bondol tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.

“Pas anak-anak UPK Badan Air lagi penyisiran, tiba-tiba burung itu jatuh dari atas ke kali,” kata Ismail, Selasa (8/1/2019).

Ismail mengatakan, proses evakuasi elang bondol tersebut tidak sulit. 

Petugas hanya perlu bergerak ke tengah kali naik  perahu dan menyelamatkan elang tersebut dengan menggunakan tangan kosong.

“Tapi tadi sempet dipatok-patokin kita sama elangnya. Cuman nggak kenapa-napa sih, kan kita pakai lengan panjang,” ucapnya.

Menurut Ismail, elang bondol tersebut belum cukup dewasa sehingga tidak bisa terbang tinggi.

Saham Bank BUMN Layak Dibeli? Penjelasan Analisis Saham

Namun demikian, ketika ditemukan jatuh tercebur ke kali, tidak ada luka serius yang dialami elang bondol itu. 

“Mungkin lepasan kali ya, soalnya anakan sih itu. Jadi dia terbangnya enggak bisa tinggi, nyebur aja abis nyebur tau-tau anak-anak lagi nyerok monitoring sampah. Buru-buru diselametin,” katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved