Saham Bank BUMN Layak Dibeli? Penjelasan Analisis Saham
Saham-saham Bank BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank BTN layak dibeli? Penjelasan analisis saham.
Saham-saham Bank BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank BTN layak dibeli? Penjelasan analisis saham.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Ternyata saham emiten bank BUMN memiliki rasio price to equity (PE) rasio di bawah rata-rata indeks harga saham gabungan (IHSG).
Rata-rata indeks harga saham gabungan pada perdagangan akhir pekan kemarin tercatat di level 15,5 kali.
Tercatat saham emiten bank milik BUMN yang juga anggota indeks Kompas100 ini ternyata undervalue.
PT Bank Mandiri Tbk dengan kode BMRI memiliki PE rasio 13,2 kali, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 15,1 kali.
Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 11,2 kali dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 8,6 kali.
Padahal dari sisi kinerja, saham perbankan milik BUMN ini menunjukan hasil yang baik di sepanjang tahun 2018.
• Mencari Aksesori hingga Gedung Pernikahan Cukup Merepotkan, Sekarang Ada Bantuan Startup
Laba Bank BRI naik 14,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Sedangkan Bank Mandiri tumbuh 21,2 persen yoy, dan Bank BNI naik 10,3 persen yoy.
Bagaimana penilaian analisi saham terhadap saham perbankan milik BUMN?
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan, salah satu penyebab saham-saham perbankan masih undervalue adalah karena tahun 2018 saham-saham sektor ini mengalami pelemahan cukup dalam.
• Terkena Dampak Progam BPJS Kesehatan, Nilai Total Premi Bisnis Asuransi Kesehatan Menurun
Lebih lanjut jika melihat rasio PER, saham-saham sektor ini sudah tergolong saham murah dan berpotensi terus menguat.
Adapun pelemahan harga saham di tahun 2018 lebih disebabkan dari kondisi global dan dalam negeri yang cukup berat dari suku bunga acuan yang agresif dan gejolak nilai tukar rupiah.
"Kinerja mereka relatif baik, di atas dan sejalan dengan sektor perbankan di Indonesia," kata Valdy, Senin (18/3/2019).
Menurut Valdy, saham-saham bank ini sudah masuk dalam kategori undervalue dan bisa dimanfaatkan untuk dikoleksi selagi murah.
• Ujung Barat dan Timur Terhubung, Memunculkan Potensi Ekonomi Baru