Memilih Menjadi Youtuber Dibandingkan Peneliti, Penjelasan Ditjen Pajak
Menjadi peneliti di Indonesia masih kurang menjanjikan sehingga menjadi youtuber adalah pilihan.
Dana pendidikan itu bukan hanya dari kantong Andovi saja. Kakaknya yang menyandang gelar sarjana Teknik Fisika Jurusan Energi Nuklir Universitas Indonesia juga berbagi penghasilan sebagai beasiswa.
"Gue sama kakak gue yang juga YouTubers menjadi satu-satunya YouTubers yang memberi beasiswa ke orang lain," jelas Andovi, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu.
Saat ini Andovi membiayai tiga mahasiswa selama kuliah hingga lulus dan menjadi sarjana.
Ketiganya masing-masing kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung (Unila), Lampung, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UNS Solo, Jawa Tengah, dan Fakultas Teknik Arsitektur UGM, Sleman, Yogyakarta.
"Mereka sama-sama masih kuliah di semester dua," jelas Andovi yang setiap saat menekankan ke para anak asuhnya tersebut supaya berpendidikan sambil berkarya.
Perayaan 1 Juta Subscriber
Hal itu pula yang ditekankan Andovi dan kakaknya di channel YouTube mereka.
"Kuliah nggak harus di UI (Universitas Indonesia). Yang penting selesai kuliah. Jangan jadi YouTubers tapi nggak berpendidikan," ujar Andovi.
Beasiswa itu diberikan Andovi sebagai bagian perayaan atas capaian 1 juta subscriber di channel YouTube-nya.
Beasiswa itu diberikan Andovi bekerjasama dengan aplikasi Ruang Guru.
"Mereka (Ruang Guru) memberi gue tiga pilihan anak dan tiga anak ini yang akan kami biayai sampai lulus kuliah. Uangnya benar-benar duit sendiri, bukan dari sponsor," jelasnya.
• Sudah Pacaran dengan Bekas Kekasih Agnez Mo, Gisella Anastasia: Semua Bertahap, Tidak Asal Jebret
Kontan.co.id/Benedicta Prima
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Pemerintah: Pajak royalti tinggi, masyarakat pilih jadi youtuber ketimbang peneliti