Kisah Warga yang Kaget Tetangganya Pergi Menghilang Tanpa Pamit Usai Dengar Isu Kiamat Sudah Dekat

Kisah warga yang kaget tetangganya pergi menghilang tanpa pamit usai mendengar isu kiamat sudah dekat. Para warga tersebut ternyata didoktrin aliran.

Editor: PanjiBaskhara
TRIBUNMADURA/RAHADIAN BAGUS
Rumah milik Marimun, warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, yang dijual Rp 20 juta, karena pindah ke Malang, akibat takut isu kiamat, Rabu (13/3/2019). 

Kisah warga yang kaget tetangganya pergi menghilang tanpa pamit usai mendengar isu kiamat sudah dekat. Para warga tersebut ternyata didoktrin aliran keagamaan.

Beberapa warga di desa wilayah Ponorogo sebagian pergi dan menghilang setelah mendengar isu kiamat sudah dekat.

Mereka yang termakan isu kiamat sudah dekat ini berjumlah 52 orang pergi dan menghilang ke wilayah lain, yang diketahui ke sebuah pondok pesantren.

Sebanyak 52 warga Desa Watubonang Kecamatan Badegan, Ponorogo dikabarkan pindah serentak ke pondok pesantren di Desa Sukosari Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang karena termakan isu kiamat.

Puluhan Warga Pindah Rumah Karena Termakan Isu Kiamat Sudah Dekat Ternyata Gara-Gara Ikut Aliran Ini

Termakan Isu Kiamat Sudah Dekat, 52 Warga di Wilayah Ini Serentak Pindah Rumah, Ini Faktanya

Simak Kisi-Kisi Soal USBN dan UN untuk Tahun 2019, Ini Link Kisi-Kisi dan Jadwal Pelaksanaan Ujian

Dari 52 orang itu, empat orang di antaranya sudah menjual rumahnya untuk keperluannya selama di Malang. 

Karimun, seorang warga Dusun Krajan Desa Watu Bonang, mengisahkan, anaknya yang bernama Sumono membeli rumah kerabatnya, pasangan suami istri Marimun dan Sriyanti.

Sudah sekitar sepekan ini, ia diminta menjaga rumah yang dijual kepada anaknya.

"Saya juga nggak dipamiti. Katanya ikut pengajian, mondok ke Malang," kata Karimun saat ditemui di lokasi, Rabu (13/3/2019) petang.

Ponorogo

Surau dekat rumah Katimun di (RT5/RW 01) Dusun Krajan, Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Katimun adalah pengajar lokal yang mendorong hijrahnya banyak tetangganya ke Kasembon, Malang. (rahadian bagus)

Ketika ditanya kapan saudaranya itu akan kembali lagi, Karimun mengaku tidak mengetahui. "Nggak tahu kapan kembalinya, ndak dikasih tahu," katanya.

Ia mengaku, anaknya membeli rumah tersebut seharga Rp 20 juta.

Hal senada dikatakan pasangan suami istri Darti (48) dan Soimin (60), warga RT 4/RW 01 Dusun Krajan, Desa Watu Bonang. Mereka mengaku kaget, tetangganya tiba-tiba pergi tanpa pamit.

Mereka adalah pasangan suami istri, Marimun dan Sriyani, Marni dan Winarsih, Nyaman dan Eldiana. Ketiga pasangan suami istri ini juga mengajak anak mereka masing-masing.

"Sudah sekitar satu pekan ini. Nggak tahu kemana, tiba-tiba menghilang. Saya juga kaget, wong sehari-hari biasanya cari rumput sama saya," kata Darti.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved