Kereta Anjlok di Bogor
KRL Terguling di Bogor, Masinis yang Sempat Pingsan Dijenguk Dirut PT KAI
Dalam peristiwa anjlok dan tergulingnya KRL jurusan Jakarta-Bogor di Kebon Pedes, Bogor, korban paling parah adalah masinis Yakub. Ia sempat pingsan.
Dalam peristiwa anjlok dan tergulingnya Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor di dekat pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/3), masinis menjadi korban paling parah.
Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, masinis bernama Yakub itu adalah yang kondisinya paling parah. Bahkan ia sempat tak sadarkan diri saat dievakuasi.
"Paling parah sebenarnya masinisnya tadi, masih sempat tidak sadarkan diri, tapi sekarang sudah sadar," katanya Minggu sore.
• KRL Anjlok No.6 Berhasil Didudukan di Rel pada Pukul 19.10 WIB
Dikatakan Eva, Yakub mengalami banyak benturan saat kejadian tersebut. "Untuk masinis masih perlu rawat inap, kan harus observasi ya, dikhawatirkan benturannya itu mungkin berakibat lain-lain," ujarnya.
Masinis Yakub menjalami perawatan di Rumah Sakit Salak, Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Muda tapi senior
Pada Minggu (10/3) malam, Yakub dijenguk oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro.
Edi menjelaskan, kondisi masinis sudah cukup membaik dan masih dapat diajak berbicara.
Namun, tim dokter masih terus melakukan pengamatan untuk memastikan derajat luka yang dialami.
"(Masinis) enggak ada masalah, masih bisa berkomunikasi. Mungkin butuh sementara waktu pengamatan dari dokter sama shock theraphy. Lukanya lecet, tapi akan dilakukan ovservasi, barangkali yang lain tidak terasa," ucap Edi.
• Evakuasi KRL Anjlok Dibantu 2 Crane dari Cirebon dan Bandung
Usia Yakub, sang masinis, kata Edi, masih terbilang muda. Meski demikian, menurutnya Yakub sudah cukup senior karena telah bergabung dengan KAI sejak tahun 2009.
Di sisi lain, menurut Edi, kondisi korban lainnya masih lebih baik dibandingkan kondisi masinis.
"Yang lainnya tampaknya sih lebih baik dari masinisnya ya. Kita doakan bersama-sama lah ya," katanya.
Dua dirawat
Total ada 19 penumpang yang menjadi korban luka-luka. Hingga Minggu (10/3) malam, hanya tersisa dua orang yang masih dirawat di rumah sakit. Lainnya sudah diperbolehkan pulang.