Pilpres 2019
Emha Ainun Najib Menguak Ini Dia Kesalahan Prabowo Subianto dalam Kasus Penculikan Aktivis
Secara khusus, Cak Nun mengungkapkan kesatuan-kesatuan dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memang diperintahkan untuk menculik.
Ada di antara sejumlah jenderal setelah kejatuhan Orde Baru (Orba) tidak bisa bertandang ke luar negeri.
• Rachland Nashidik Bongkar Wali Kota Larang Warga Lewat Tol karena Bukan Hanya Dibangun Era Jokowi
• Mantan Komut Pos Indonesia Andi Arief Datangi Dittipid Narkoba Bareskrim Bilang Siap Direhabilitasi
Mereka yang tidak bisa keluar negeri karena terancam ditangkap di sejumlah negara tertentu itu memang masih mengisi posisi jabatan penting di negara ini.
Sedangkan Prabowo Subianto sendiri masih bebas berpergian keluar negeri dan tidak ada ancaman akan ditangkap karena tuduhan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Isu terkait dengan penculikan tidak dimunculkan di saat Prabowo Subianto berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, tapi dimunculkan di tahun 2014, khususnya di saat pertarungan Pilpres 2014.
Hal tersebut dimunculkan lagi di kancah Pilpres 2019.
Terkait fenomena itu, sejumlah kalangan termasuk di antaranya Cak Nun angkat bicara untuk mengungkap peristiwa dan misteri yang terjadi di kala itu.
• Heboh Aktivis Robertus Robet Nyanyikan Lagu Kebencian pada Tentara RI
• Heboh Akun Ngabalin Ali Terungkap Menyukai Pertunjukan Orang Dewasa di Media Sosial
Tanggapan Prabowo
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto angkat bicara atas tudingan kasus penculikan 1998, yang dilontarkan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi.
Hal tersebut tampak dari unggahan Prabowo melalui akun Twitter @prabowo, Selasa (5/2/2019).
Awalnya, Teddy Gusnaidi mengomentari sebuah artikel yang membahas soal Paradise Papers di mana terdapat nama Sandiaga Uno.
Dalam kicauannya itu, Teddy mempertanyakan apakah aksi penculikan yang dilakukan Prabowo pada 1998 silam juga merupakan materi daur ulang.
"Loh.. penculikan yang dilakukan @prabowo tahun 98, masih terasa hingga hari ini oleh keluarga korban. Apakah itu materi daur ulang juga?" tulis Teddy.
Beberapa jam berselang, Prabowo lantas memberikan tanggapannya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa dirinya berdomisili di Indonesia dan juga memiliki SKCK dari kepolisian.
Prabowo juga mengatakan bahwa dirinya selalu menghadiri semua pengadilan pada masa lalu.
Ia bahkan menegaskan tidak akan kemana-mana.
"Bung @TeddyGusnaidi, saya berdomisili di Indonesia. SKCK dari kepolisian saya punya. Setiap pengadilan dimasa lalu saya hadiri. Saya tidak kemana-mana. Setia berjuang untuk rakyat," balas Prabowo.
