Kakek yang Ditemui 3 Emak-emak 'Kampanye Hitam' di Karawang Kini Ketakutan

Suparjo (71), pria tua yang ada di video kampanye hitam 'Jika Jokowi Terpilih, Tidak Ada Lagi Azan' oleh tiga emak-emak di Karawang, merasa ketakutan.

Penulis: Muhammad Azzam |
zoom-inlihat foto Kakek yang Ditemui 3 Emak-emak 'Kampanye Hitam' di Karawang Kini Ketakutan
Warta Kota/Muhammad Azzam
Suparjo (71), kakek yang berada di dalam video kampanye hitam 'Jokowi Terpilih, Tidak Ada Lagi Azan' oleh tiga emak-emak di Karawang, berdiri di depan rumahnya di Dusun Kalioyod, Desa Wanci Mekar, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Rabu (27/2).

"Sudah dilakukan penahanan tanggal 25 Februari pukul 22.00 perempuan berinisial ES, IP, dan CW. Sekarang ada di sini (Polres Karawang)," kata Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra saat dikonfirmasi, Rabu (27/2).

3 Emak-emak Hina Jokowi, Tanggapan TKN Jokowi-Maruf Terkait Putusan Bawaslu Sebut Tak Langgar Pemilu

Nuredy mengatakan, ketiga ibu-ibu itu diproses atas pelaporan dari masyarakat, salah satunya LPBH NU terkait video dugaan kampanye hitam atau ujaran kebencian terhadap Joko Widodo, yang dilakukan ketiga tersangka.

Dalam video itu, dua emak-emak berbicara dengan Bahasa Sunda kepada seorang bapak-bapak di depan rumahnya. Keduanya mengatakan tentang apa yang akan terjadi jika Jokowi memenangi Pilpres. Sedangkan satu emak lagi merekamnya.

"Moal aya deui sora azan, moal denge suara azan kumaha tak abah, ijtima ulama pilihana, 2019 kalau dua periode Jokowi jadi lagi moal aya sora azan, moal aya budak ngaji, moal aya nu pake tiung, awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin, mun Jokowi meunang abah bisa rasakeun nanti eta," kata perempuan di video yang viral.

Artinya kurang lebih: "Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab, anak-anak tidak boleh ngaji, kita harus taat ijtima ulama. Lihat saja nanti kalau Jokowi jadi Presiden lagi, perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin".

Nuredy menjelaskan, peristiwa perekaman terjadi 8 Februari 2019 sementara video itu diupload pada 19 Februari 2019. (m18/TribunNetwork)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved