Kebakaran Kapal di Jakarta

Kebakaran Kapal Nelayan Bisa Dicegah, Penjelasan Pemilik Kapal soal Susah Dapat Izin

Kebakaran kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru dapat dihindari jika pemilik kapal tidak susah dapat izin berlayar.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Hingga pukul 21.50 kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru belum berhasil dipadamkan. 

Kebakaran kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru dapat dihindari jika pemilik kapal tidak susah dapat izin berlayar.

WARTA KOTA, PENJARINGAN--- Kebakaran kapal nelayan yang terjadi di Pelabuhan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utar, membuat puluhan kapal nelayan hangus terbakar.

Sebenarnya kebakaran kapal nelayan bisa dihindari apabila perizinan berlayar dipermudah.

Seorang pemilik kapal, Anto, mengaku susahnya mengurus izin mengakibatkan banyak kapal yang sandar karena tidak melaut.

Banyak kapal bersandar di Pelabuhan Muara Baru membuat kapal sulit menghindari kebakaran yang merembet dari satu kapal ke kapal lainnya.

"Jadi ketika api datang, kami nggak bisa minggir

Tiket Kereta Mudik Lebaran 2019 H-10 Mulai Bisa Dipesan Nanti Malam Pukul 00.00 WIB

Anto mengatakan, mungkin kalau perizinan lancar, beda cerita. Jika ada yang satu kapal kebakar dampaknya tidak terlalu sebesar ini.

Anto mengatakan sulitnya mengurus izin, membuat kapal miliknya hanya dapat melaut 1-2 kali dalam setahun.

Musibah kebakaran ini seharusnya menjadi bahan evaluasi untuk pihak-pihak berwenang dalam memberikan kemudahan perizinan.

"Kalau pas lancar dua kali. Kalau yang terhambat satu kali. Terus kalau kapal-kapal baru banyak yang belum keluar. Sudah tahunan belum bisa keluar," kata Anto.

Penyebab Jumlah Penumpang Kereta Api Meningkat

Anto mengaku memiliki belasan kapal yang biasa sandar di dermaga Pelabuhan Muara Baru.

Namun tujuh di antaranya hangus terbakar saat musibah kebakaran terjadi Sabtu (23/2/2019).

"Kalau (karyawan) yang kerja di kapal yang terbakar, ya diliburkan dulu. Mungkin nanti bantu-bantu kerja dulu. Diestimasi satu kapal 15 (orang), dikali tujuh kapal saja," katanya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Reynold Hutagalung mengatakan, saat ini ada sekitar 34 kapal nelayan yang hangus terbakar akibat kebakaran yang terjadi pada Sabtu lalu.

"Saat ini 34 kapal. Silakan (detilnya) kepada Kabid Humas, Pak Argo ya," kata Reynold.

Penyebab kebakaran

Penyebab kebakaran kapal nelayan diduga akibat pengelasan yang berasal dari salah satu kapal.

Seorang pekerja KM Pesisir 3, Syarif (37), mengatakan, ketika itu ada pekerjaan pengelasan di atas sebuah kapal.

Tiba-tiba terjadi kebakaran hingga akhirnya merembet kapal-kapal di sebelahnya.

Astra Infra Toll Road Menggelar Ekspedisi di Tol Trans Jawa

"Posisinya di kapal itu ada orangnya. Dia katanya lagi ngelas listrik. Terus kebakar panik semua, lari. Anginnya lagi ke arah selatan, nyambung ke kapal lain," katanya.

Pekerja lainnya, Oki (35), mengatakan, kapal tempatnya bekerja tidak ikut terbakar.

Namun cepatnya angin berhembus membuat api dengan cepat menghanguskan sejumlah kapal.

"Posisi kapal saya paling pojok itu sekitar setengah 4 belom kena. Dia bisa merembet kena angin, nempel ke kapal yang satu, ke kapal yang satu lagi, udah kebakar kayak lautan api," katanya.

Komandan Pleton Grup C Penjaringan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Buang Miharja, mengakui penyebab kebakaran sejauh ini diakibatkan pengelasan.

"Pengelasan lalu kena bensin. Posisinya lalu terombang-ambing dan terpencar," ungkapnya.

Pulang kampung

Musibah kebakaran kapal nelayan membuat seorang anak buah kapal (ABK) memilih pulang kampung.

Seorang anak buah kapal bernama Syarif (37) mengaku bertekad pulang ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.

Warga RW 16 Kapuk Nyatakan Perang Terhadap Nyamuk DBD

Pasalnya pekerjaan sebagai ABK hilang seiring terbakarnya KM Timur Jaya.

"Kalau di sini enggak ada kerja, saya pulang ke Cilacap," katanya.

Syarif mengaku sudah bekerja di KM Timur Jaya sejak 2 tahun silam.

Akan tetapi tempatnya bekerja mencari uang kini lenyap tak bersisa sering terbakarnya KM Timur Jaya.

"Masalah gaji buat istri paling ya, kirimnya nggak ada jutaan. Pusingnya gitu, repot," kata Syarif.

Menurut Syarif kebakaran terjadi di KM Arta Mina Jaya yang hendak berangkat melaut.

Angin yang menuju selatan dermaga, membuat kapal bersentuhan dengan kapal lainnya hingga terjadi perembetan api.

"Apalagi di sini penuh, sana penuh, full kapalnya pada parkir semua, ada puluhan kapal," kata Syarif.

Peristiwa semacam ini juga baru pertama kali terjadi sejak dua tahun terakhir bekerja sebagai ABK KM Timur Jaya.

"Sudah pernah ada tapi nggak sebesar ini. Dulu paling cuma satu dua kapal, sekarang kan kapalnya tambah banyak," katanya.

38 Ribu Keluarga di Bekasi Terdaftar Program Keluarga Harapan

Perempuan-Perempuan Petualang ini Rela Punguti Sampah di CFD Thamrin

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved