Tangkis Serangan Fitnah, Jokowi Bakal Kasih Sepeda kepada Pihak yang Masih Menyebutnya Antek Asing

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan rasa prihatinnya karena sering disebut antek asing.

Antara Foto/Puspa Perwitasari
CALON Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Deklarasi Alumni Trisakti Pendukung Jokowi di Jakarta, Sabtu (9/2/2019). Alumni Trisakti Pendukung Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan capres-cawapres Joko Widodo-Maruf Amin pada Pilpres 2019. 

Karena itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengembangkan dan menyebarkan cara-cara berpolitik yang penuh santun.

Ia pun berpesan bahwa pendidikan politik yang beretika ini tak hanya berlaku bagi para politikus, tapi juga harus ditularkan kepada generasi-generasi muda Indonesia.

"Oleh sebab itu, nilai-nilai keindonesiaan kita, nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan semua yang terkandung dalam ideologi Pancasila, saya kira harus terus disampaikan kepada anak-anak kita. Mengenai kerukunan, persaudaraan, dan toleransi," papar Presiden Jokowi.

Jadwal Lengkap Piala Presiden 2019: Persib Bandung Vs Tira Persikabo Jadi Laga Pembuka

Jokowi juga mengeluhkan banyaknya fitnah yang ditujukan kepadanya di dunia maya. Termasuk, fitnah yang menyebut dirinya sebagai antek asing.

Presiden Jokowi pun memberi penjelasan saat dirinya membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) XII yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor yang digelar di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).

“Bagaimana bisa saya disebut antek asing, sementara Blok Mahakam yang selama ini dikelola Prancis dan Jepang, kini 100 persen diserahkan sepenuhnya pengelolaannya pada Pertamina, begitu juga dengan Blok Rokan,” tutur Jokowi.

Caleg Nasdem Pertanyakan Landasan Hukum Larangan Kampanye di Rusun

Jokowi juga menceritakan usaha Pemerintah Indonesia yang melalui negoisasi alot, berusaha mengambil alih mayoritas saham PT Freeport Indonesia.

“Saya dan para menteri juga berusaha ambil alih Freeport, alot sekali, bukan perkara mudah. Kami sudah berupaya 3,5 tahun, kita ngotot dapat saham mayoritas 51 persen, kalau tidak begitu Indonesia tidak mau,” tegas Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu juga mengeluhkan suara sumbang masyarakat Indonesia yang tetap ada walaupun pemerintah secara resmi sudah memiliki mayoritas saham Freeport.

Simulasi Pemilu 2019 di Jakarta Utara, Seorang Pria Protes Cuma Dapat Surat Suara Pilpres

“Selama 40 tahun kita hanya dapat 9,3 persen saham Freeport semua diam saja, giliran sudah tanda tangan ‘head of agreement’ 51,2 persen itu suaranya jelek semua,” keluh Jokowi.

“Harusnya kesepakatan itu didukung penuh, karena hal itu langkah awal Freeport bisa jadi 100 persen dikelola Indonesia,” sambung Jokowi.

Ia pun meminta masyarakat cerdas dalam menerima informasi yang berseliweran di media sosial. Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam isu yang dipolitisasi.

Dishub DKI Larang Migo Mengaspal di Jalanan Ibu Kota, Ini Alasannya

“Masyarakat jangan mudah terjebak isu yang dipolitisasi, karena memang isu-isu seperti itu ujung-ujungnya politik,” papar Jokowi.

Presiden Joko Widodo menilai isu-isu yang menyerang dirinya jelang Pemilihan Presiden 2019, semakin aneh.

Salah satunya, ia disebut sebagai antek asing atau kaki tangan dari pihak luar yang menguntungkan asing, dan tidak memikirkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Pulpen yang Dibawa Jokowi Saat Debat Kedua Pilpres 2019 Ternyata Usulan Tim Kampanye, Ini Tujuannya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved