Pilpres 2019
Fadli Zon Bikin Puisi Lagi Hadirkan Sajak Orang Kaget
Biasanya, setelah puisi itu dipublikasikan, Fadli Zon akan menjadikannya sebagai lagu yang diunggah di YouTube seperti Tangan Besi, Sontoloyo.
Pers adalah penyambung lidah publik.
Itu sebabnya dalam kajian demokrasi atau ilmu politik, pers selalu mendapatkan atribut yang istimewa.
Pers jangan terkooptasi oleh kepentingan pemilik modal.
Sebagai penyambung lidah publik, tentunya jadi memprihatinkan ketika sebagian pers hari ini lebih banyak hadir sebagai brosurnya penguasa, dan bukannya sebagai ‘watch dog’ yang mengawasi jalannya pemerintahan.
Ini pula saya kira yang telah membuat kenapa kepercayaan publik kepada media-media mainstream kemudian cenderung melemah dan sumber informasi jadi beralih hampir sepenuhnya kepada “jurnalisme warga” yang ada di media sosial.
Hari ini, ancaman terbesar terhadap kemerdekaan pers mungkin tak berasal dari penguasa, melainkan dari sikap partisan insan pers itu sendiri.
Apalagi ketika pemilik media menjadi penentu arah redaksi pemberitaan.
Sehingga kita tak mendapat liputan berimbanh (cover both sides).
Jika ini terjadi, tentu saja merupakan sebuah kerugian bagi perkembangan pers dan demokrasi kita.
Itu sebabnya pada peringatan Hari Pers Nasional ini, kita berharap agar pers di tanah air bisa mengingat kembali khittahnya sebagai ‘the fourth estate’ alias pilar keempat demokrasi.
Di tengah-tengah banyaknya persoalan yang membelit pilar demokrasi lainnya, kita berharap, agar pers tak kehilangan fungsi sebagai alat kontrol kekuasaan.
Tugas pers memang bukanlah menyanjung-nyanjung pemerintah, tapi mengawasi mereka.