Pemerintah dan BUJT Akan Membahas soal Tarif Tol Trans Jawa, Kemungkinan Tarif Tol Turun
Badan usaha jalan tol yang tergabung dalam Asosiasi Jalan Tol Indonesia bersama pemerintah bakal mengkaji tarif Tol Trans Jawa kemungkinan akan turun.
Hal ini dinilai cukup menguntungkan karena dapat membuat kondisi jalan lebih awet.
Dari aspek biaya, kata Basuki, yang paling banyak mengeluhkan mahalnya tarif tol adalah para pengemudi kendaraan logistik.
Perusahaan selama ini telah memberikan ongkos dengan jumlah yang sama.
Padahal di sisi lain, sudah ada klasterisasi golongan kendaraan dari lima golongan menjadi tiga golongan.
"Yang sebetulnya bersuara itu para driver-nya. Karena kalau biaya yang diberikan oleh pengusahanya sudah ada biaya cost di tol," kata Basuki.
"Dikasih tiga hari, misalnya, sedangkan di tol itu satu hari sudah sampai. Itu banyak sekali hal-hal yang memengaruhi perilaku," kata Basuki.
Dengan berbagai faktor tersebut, Basuki mengatakan, saat ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) masih merumuskan kemungkinan untuk penurunan tarif Tol Trans Jawa.
"Kalau memang bisa memenuhi aspriasi itu dengan catatan-catatan itu berapa kira-kira yang bisa diturunkan," kata Basuki.
• BPJT: Tol Trans Jawa Selatan Menyeimbangkan Perkembangan Ekonomi
• Perubahan Tarif Tol Soedijatmo, Ada yang Naik Rp 500 dan Turun Rp 4.000
Kompas.com/Dani Prabowo
Berita ini sudah diunggah di Kompas.com dengan judul Pemerintah-ATI Kaji Kemungkinan Penurunan Tarif Tol Trans-Jawa