Erupsi Gunung Karangetang Kini Tanggap Darurat, Suhu Material Awan Panas 1.200 Derajat Celcius

Pemerintah Daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaoa (Sitaro) telah menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Karangetang.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Material lava Gunung Karangetang tutup akses jalan. (Sutopo Purwo Nugroho) 

Di sisi lain, selama ini sebagian warga dari Kampung Batubulan cenderung menolak untuk dievakuasi mengingat ternak yang dimiliki dapat terlantar.

Dalam rapat koordinasi itu juga membahas "Strong leadership" pimpinan daerah diperlukan untuk melakukan koordinir SKBPD dan disarankan agar SKPBD yang akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan juga mudah melakukan berkoordinasi.

SKPBD ini juga disarankan untuk segera membentuk dokumen rencana operasi  darurat bencana erupsi Gunung Karangetang, karena dokumen itu juga menjadi acuan bagi setiap SKPD yang tercantum di dalam SK-SKPBD agar bekerja sesuai dengan rencana.

Dalam dokumen tersebut perlu diidentifikasi jumlah dan jenis personil, peralatan dan logistik yang tersedia dari SKPD dan jumlah dan jenis yang dibutuhkan.

Selain itu, SKPBD ini direncanakan melakukan 2 kali rapat setiap hari yaitu rapat koordinasi di pagi hari dan rapat evaluasi harian di sore hari.

Rapat ini juga dipandang penting, agar mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan darurat, update sumber daya, perkembangan erupsi Gunung Karangetang, layanan di pengungsian, dan masalah, potensi dan solusi.

Selain itu juga sosialisasi dan edukasi masyarakat apabila terkena abu vulkanik perlu disampaikan. Untuk materi edukasi tersebut telah disampaikan langsung kepada Pemda.

Sehingga Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dapat menyampaikan materi edukasi itu, kepada masyarakat apabila terkena abu vulkanik.

Sebagaimana pengalaman dalam bencana erupsi gunung api, ternak warga perlu ditangani secara serius oleh SKPD terkait seperti dinas peternakkan dengan bantuan Basarnas, sehingga warga sukarela untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu juga, mengingat situasi tanggap darurat telah dikeluarkan oleh Pemda Sitaro, maka untuk akses darat ke lokasi erupsi Gunung Karangetang telah diblokir oleh petugas TNI dan Polri sejauh 500 meter dari aliran lava.

Sehingga, akibat pemblokiran tersebut, tim hanya dapat mengambil foto dan video dari kejauhan menggunakan drone dilakukan di Kampung Niambangen.

Namun, kondisi angin pantai yang cukup kencang menyebabkan drone tidak dapat terbang dengan jarak cukup maksimal.

Penumpukan Aliran Lava dan Sulit Tinjau Lokasi Kejadian

Aliran lava yang terjadi saat ini sedikit diluar perkiraan PVMBG, dimana sebelumnya diperkirakan akan meluncur melalui sungai Barakole ternyata berbelok melalui jalur sungai sebelahnya.

Dugaan sementara, ada persimpangan jalur aliran lava di lereng bagian atas yang berpotensi alami penumpukan material dan tertahan membentuk sebuah punumpukan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved