Aksi OPM
Gubernur dan DPRD Papua Minta Pasukan TNI-Polri Ditarik dari Nduga, Pihak Kodam Cenderawasih Bingung
Untuk itu, Aidi menegaskan pihaknya tidak akan menarik pasukan dari Kabupatan Nduga.
"Tadi pagi saya ketemu dengan Panglima, bahwa dua jam lalu turun sudah menurunkan pasukan, dan beliau menunggu laporan yang lebih pasti tentang korbannya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Papua membenarkan adanya informasi 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok KKB.
• Mahasiswa Papua Angkat Bicara Respon KKB
Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah Papua itu, sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil.
Sebab, lokasinya jauh dari ibu kota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya, yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.
Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengungkapkan, bersama Kapolda Papua, pihaknya akan langsung ke lokasi pembunuhan 31 pekerja.
“Besok saya dengan Kapolda Papua akan menuju pegunungan tengah, untuk mengecek kebenaran informasinya. Nanti, kalau informasinya sudah didapat akan kami sampaikan publik,” paparnya
TNI Polri Serang KKB Pakai Granat
MENKO Polhukam Wiranto membantah TNI menggunakan bom saat mengevakuasi dan mencari korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.
"Saudara sekalian, saat ini emang ada isu bahwa TNI pakai bom (untuk melakukan
evakuasi dan pencarian), (hal tersebut) enggak ada," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Namun, Wiranto menyebut dalam proses evakuasi dan pencarian korban, pihak TNI menggunakan pelontar granat.
"Tapi kalau kita gunakan pelontar granat iya, dan suaranya kalau buat orang awam sama dengan bom suaranya, tapi barangnya beda," jelas Wiranto.
"Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan, jadi jangan sampai ada berita simpang siur," sambungnya.
Dikutip dari kompas.com, melalui media sosial, terdapat sejumlah akun yang menyebarkan informasi adanya pengeboman yang dilakukan pasukan TNI di wilayah Papua sejak 4 Desember 2018.
Bahkan, serangan ini dikabarkan menewaskan sejumlah warga sipil.
Informasi disebarkan melalui berbagai narasi berbeda, salah satunya sebagai berikut:
"Breaking News: Distrik Mbua Kabupaten Nduga siang ini terjadi penyerangan dengan bom mengunakan 5 Helikopter TNI kepada Masyarakat setempat. Jumlah korban sementara 1 Orang Papua. Mohon Advokasi," demikian kicauan di Twitter.