Berita Duka
Fakta NH Dini, Penulis Novel 'Pada Sebuah Kapal', Jual Aset dan Pilih Tinggal di Panti Jompo
NURHAYATI Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini merupakan sosok yang mandiri. Ia menjual asetnya dan memilih tinggal di panti jompo.
3. Jual Aset Pilih Tinggal di Panti Jompo
Sejumlah keluarga dan kerabat almarhumah mulai mendatangi kamar Jenazah RS Elisabeth Kota Semarang. Salah satunya, keponakan NH Dini bernama Paulus Dadik.
Paulus mengaku terpukul atas meninggalnya sastrawan berusia 82 tahun itu. Sosok NH Dini di keluarga besarnya dikenal begitu tekun dan mandiri. Keluarganya sering memanggil NH Dini dengan panggilan sayang, eyang bibi.
"Terakhir kumpul itu dua bulan yang lalu. Beliau orangnya tidak mau merepotkan keluarganya. Dia menjual aset dan memilih tinggal di panti jompo," kata Paulus.
"Beliau ingin mandiri. Tekun juga, dan saya lihat suka berkebun," tambahnya
4. Terapi Akupuntur di Masa Tua
Paulus menceritakan, di masa tuanya NH Dini rutin melakukan terapi kesehatan. Terapi yang dipilih yaitu akupuntur. Terapi tersebut dilakukannya sepekan sekali di daerah Jalan Mataram, Kota Semarang.
NH Dini meninggalkan dua putra dan empat cucu. Anak pertama Marie-Claire Lintang dan anak kedua Pierre-Louis Padang Coffin yang merupakan animator terkenal di dunia.
Lintang saat ini tengah perjalanan pulang ke Semarang dari Bandung. Sementara Padang sedang di Perancis.
"Sepertinya tidak menunggu Padang, besok dilakukan kremasi," kata Paulus.
5. Raih Penghargaan Lifetime Achievment
Sastrawan senior sekaligus legenda hidup sastra Indonesia, NH Dini, menerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF).
Dini mendapatkan anugerah tersebut saat acara Gala Opening UWRF di Puri Saren Ubud, Bali, Rabu (25/10/17) malam.
Penghargaan tersebut terakhir kalinya diberikan kepada mendiang Sitor Situmorang pada 2010.
Penghargaan bergengsi tersebut adalah apresiasi dari UWRF bagi para tokoh sastra Indonesia yang telah berkiprah selama puluhan tahun dan sukses memajukan dunia sastra Indonesia.