Jurnalis Arab Saudi Hilang

Terungkap Alasan Sesungguhnya Arab Saudi Ingin Jamal Khashoggi Hidup atau Mati

Soalnya, tidak pernah diduga, Arab Saudi akan melakukan tindakan yang memicu kemarahan dunia.

Daily Mail
Pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi memasuki babak baru. Salah satu pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus ini adalah putra mahkota, Mohammed Bin Salman atau terkenal dengan panggilan MBS. 

Pembunuhan itu dilakukan dengan perencanaan panjang, sehingga meski ratusan penumpang pesawat, tapi hanya Munir yang tewas karena sasaran pembunuhan ini hanya terhadap Munir.

Demikian halnya pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi, yang dilakukan diduga oleh sejumlah algojo di dalam sebuah ruangan di konsulat itu.

Tesis pertama menjelaskan bahwa untuk menghapus jejak Jamal Khashoggi, maka dilakukan mutilasi, sehingga anggota tubuh korban tidak tersisa, kemudian potongan tubuh itu dimusnahkan.

Bahkan untuk mengelabuli pihak lain, pelaku telah membuat upaya mengecoh di mana salah seorang pelaku memakai pakaian yang sebelumnya dikenakan Jamal Khashoggi.

Pakaian itu kemudian dikenakan dengan penampilan mirip, sehingga bisa membuat pihak tim pembunuh mengecoh berbagai pihak di kemudian hari.

Pelaku memakai jenggot dan kumis palsu agar penampilannya mirip Jamal Khashoggi.

Diduga, saat eksekusi dilakukan, Jamal Khashoggi dalam keadaan telanjang.

Sementara itu, spekulasi terus berkembang, tapi ada informasi menarik yang ditulis oleh seorang sahabat yang mengenal baik Jamal Khashoggi.

Seperti karya yang ditulis Christopher Dickey, seorang sahabat Jamal Khashoggi ini, yang akan sedikit menguak misteri pembunuhan yang dialami oleh sahabatnya, yang menuangkannya di The Daily Beast, dikutip Warta Kota, Rabu (24/10/2018).

Alam pikiran kadang-kadang memainkan trik aneh, terutama setelah tragedi seperti pembunuhan berencana pada Jamal Khashoggi.

Ketika saya duduk untuk menulis cerita tentang obsesi bunuh diri oleh rezim Arab Saudi dengan Ikhwanul Muslimin, lawan mereka, maka orang pertama yang saya pikirkan adalah Jamal Khashoggi.

Selama lebih dari 20 tahun, saya menelepon dia atau bertemu dengannya, bahkan kadang-kadang mengisap pipa bersama, ketika saya mencari pemahaman yang lebih baik tentang negaranya, orang-orangnya, para pemimpinnya, dan Timur Tengah, Jamal Khashoggi adalah orang yang tepat.

Kami sering saling tidak setuju, tetapi dia hampir selalu memberi saya wawasan baru tentang tokoh-tokoh utama di wilayah ini, dimulai dengan Osama bin Laden pada 1990-an, dan tren politik, terutama ledakan harapan yang disebut Musim Semi Arab pada tahun 2011.

Dia akan menjelma menjadi orang yang berbicara tentang Saudi dan Ikhwanul Muslimin, oleh karena, dia tahu kedua sisi hubungan pahit itu dengan sangat baik.

Kemudian, tentu saja, saya menyadari bahwa Jamal Khashoggi akhirnya sudah mati, dia harus dibunuh justru karena dia tahu terlalu banyak.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved