Sopir Angkut Sayur Pasar Induk Kramatjati keluhkan Punggutan Liar dengan Modus Keamanan

Sejumlah sopir angkut sayur di Pasar Induk Kramatjati mengeluhkan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum ormas.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Sejumlah pengemudi angkut sayur di Pasar Induk Kramatjati terkena pungli. 

WARTA KOTA, KRAMATJATI---Sejumlah sopir angkut sayur di Pasar Induk Kramatjati mengeluhkan adanya praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum ormas.

Sopir diwajibkan menyetorkan uang sebesar Rp. 30.000 sekali antar barang.

Menurut salah seorang sopir yang enggan menyebutkan namanya tersebut mengatakan, uang yang diminta sebagai bentuk uang parkir dan uang keamanan dengan rincian Rp 10.000 untuk parkir dan Rp 20.000 untuk kemanan.

"Bilangnya begitu, buat parkir dan keamanan. Itu sekali kita drop barang, masuk lagi kena," kata seorang sopir sayur, Kamis (4/10/2018).

Menurut sopir tersebut, praktik tersebut sudah berlangsung hingga beberapa bulan ini.

Ia mengeluh lantaran setiap harinya harus ada uang yang disetorkan. Padahal pendapatan sopir sayur tidak banyak.

"Pasti rugilah, sopir berapa bayarnya, apalagi setiap hari, ya rugi," katanya.

Praktik pungli tersebut juga dirasakan oleh Andi (37), sopir pembawa sayur.

Menurutnya bila nominal itu tak diberikan, sopir akan mendapat intimidasi dari oknum tersebut.

"Harus wajib kasih uang, soalnya kalau nggak dikasih diancam dan khawatir tak bisa lagi mengantar sayur mayur ke pasar," katanya.

Menurut Andi, hampir semua rekan sesama sopir mengalami pungli tersebut. Kurang lebih ada belasan sopir lain yang kebanyakan mengantar sayuran dari Jawa Barat juga mengalami nasib yang sama.

"Kalau dulu memang juga ada pungli, tapi enggak mematok harga. Namun yang saat ini jumlahnya sudah ditentukan," katanya.

Ia mengaku sebenarnya beberapa rekan lain berencana melaporkan hal itu ke petugas kepolisian.

Akan tetapi karena faktor keamanan, mereka enggan melakukan hal itu karena khawatir malah menimbulkan masalah.

"Harapannya dari laporan saya ini polisi bisa segera bertindak. Karena kami sudah capek-capek cari uang, mereka hanya menodong kami saja," katanya.

Terkait adanya praktik tersebut, Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin Ar Rahman mengaku akan segera menindaklanjuti laporan itu.

Pihaknya akan menyebar anggota untuk meringkus oknum yang melakukan pungli.

"Akan kami tindaklanjut hal itu dengan menangkap oknum yang meresahkan sopir," katanya.

Baca: Diduga Ada Pungli Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, Wali Kota Jaktim Minta Usut Tuntas

Baca: Ini Penyebab Praktik Calo, Jual Beli Bangku dan Pungli Marak di PPDB SMA di Depok

Baca: Lurah Pungli Boleh Deg-degan, Namanya Sudah di DPRD DKI

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved