Terungkap Proyek Enam Ruas Tol Ditolak pada Masa Kampanye Ternyata Tetap Dikerjakan
Proyek enam ruas tol memang dicanangkan saat Fauzi Bowo dan penantangnya saat itu, Joko Widodo menolak, demikian juga kampanye Anies.
Ia memertanyakan apakah penolakannya itu mempengaruhi pengambilalihan proyek dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
"Apakah ada hubungannya karena gubernurnya baru waktu itu dan gubernurnya berpandangan tidak usah meneruskan proyek enam ruas jalan tol, lalu ini naik jadi program strategis nasional? Kita lihat aja," ujar Anies.
Saat ditanya, apa ia akan berbicara dengan Presiden Joko Widodo perihal penolakan proyek enam ruas tol dalam kota, Anies mengaku tak akan mengungkapkannya.
Baca: Tarif Tol JORR Integrasi, BPJT Sebut Bisa Naik Bisa Turun
Baca: Jika Perluasan Ganjil Genap Sukses, Anies-Sandi Takkan Liburkan Anak Sekolah Saat Asian Games 2018
Baca: Lalu Muhammad Zohri Diguyur Bonus Rp 250 Juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga
"Saya tidak ceritakan belakang layar, sampai semua selesai," ujar Anies.
Proyek ambisius itu telah memang digagas sejak Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pengembangan tol dibagi dalam empat tahap dan rencananya selesai pada 2022.
Enam ruas tol dengan total 69,77 kilometer ini terdiri dari Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer, Sunter-Pulo Gebang 9,44 kilometer, dan Duri-Pulo Gebang-Kampung Melayu 12,65 kilometer.
Kemudian, Kemayoran-Kampung Melayu 9,6 kilometer, Ulujami-Tanah Abang 8,7 kilometer dan Pasar Minggu-Casablanca 9,16 kilometer. (Nibras Nada Nailufar)