Mengharukan, Begini Suasana Lebaran di Panti Jompo Cipayung

Kalo disini itu tidak ada titipan, mereka ini kebanyakan sudah tidak punya Keluarga," kata Akhmal.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ahmad Sabran
Warta Kota
sejumlah lansia nampak duduk termenung dan bercengkrama dengan beberapa petugas di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, Cipayung 

Saat ditemui secara terpisah, Kepala Panti Tresna Werdha Budi Mulia Cipayung dan Ciracas, Akhmal Awe mengatakan dalam rangka idul fitri, pihaknya membuat suasana serasa lebaran dengan keluarga bagi para lansia.

"Kita juga ada salat idul fitri juga, sama sama semua salat di Ciracas, abis dari sana kita makan ketupat dan opor ayam. Jadi kami berusaha menciptakan suasana lebaran," katanya.

Tak Punya Keluarga
Kepala Panti Tresna Werdha Budi Mulia Cipayung dan Ciracas, Akhmal Awe mengatakan bahwa jumlah warga penghuni panti sendiri saat terdata sebanyak 210 lansia.

Pada umumnya mayoritas penghuni berasal dari luar DKI yang memiliki permasalah yang berbeda beda, namun seluruhnya yang menghuni disini karena faktor berbeda-beda yang ditemukan oleh petugas di Jalanan.

"Kalo disini itu tidak ada titipan, karena yang namanya orang tua itu dia paling seneng berada di tengah-tengah keluarga, nah mereka ini kebanyakan sudah tidak punya Keluarga," kata Akhmal.

Dikatakan Akhmal jika pun memiliki keluarga, pihak panti aku melakukan survey ketempat yang disebutkan untuk melakukan pendataan bagimana kondisi keadaan keluarganya. Namun kebanyakan yang ditemukan keluarganya tidak mampu untuk merawat sehingga jika dibiarkan justru akan terjadi ekploitasi.

"Dari pada orang tuanya disuruh minta-minta lebih baik orang tuanya berada di Panti dan kami jamin akan kami rawat dengan baik. Baik kesehatannya, kandangnya, seharinya-harinya semua pemerintah yang tanggung," ucapnya.

Di Panti ini terdapat kamar dengan kategori yang berbeda. Ada enam kategori yang bisa ditempati oleh nenek dan kakek disini. Pertama Wisma bogenvile ditempati oleh 13 orang nenek dan kakek yang mandiri dalam arti bisa melakukan semua tanpa dibantu.

Begitu juga dengan Wisma Catelia khusus untuk nenek mandiri dan Wisma Edelweis untuk kakek mandiri. Sedangkan Wisma Dahlia dikhususkan untuk nenek yang memerlukan pendampingan (total care) dalam arti semua dibantu oleh petugas mulai dari makan, mandi, mencuci pakaian semuanya didampingi oleh petugas.

Sedangkan untuk kakek ditempatkan di Wisma Flamboyan. Sedangkan Wisma Cempaka dikhususkan untuk kakek nenek parsial atau semi total care yang sebagian kegiatannya dapat dilakukan sendiri namun ada beberapa yang perlu dibantu petugas.

Perluas Panti
Dikatakan Akhmal jika mengurus para lansia memilik kesulitan sendiri namun hal itu tidak dijadikan sebuah halangan untuk merawat para lansia. Saat ini jumlah pengurus sekitar 50 petugas tentunya hal itu dinilai kurang dibandingkan dengan jumlah lansia saat ini yang mencapai 210.

"Semuanya ada 50 petugas yang menangani 210 lansia, tapi untungnya kami selama ini dibantu oleh beberapa akademisi yang datang membantu kami, mereka praktek disini," katanya.

Memiliki luas sekitar 1 hektar, Panti Tresna Werdha Budi Mulia Cipayung sejujurnya masih membutuhkan tempat baru, untuk itu dirinya akan mengembangkan beberapa panti.

"Beruntung kami dipercaya memegang dua panti Cipayung dan Ciracas nanti akan kita kebangkan. Ciracas itu daya muatnya 200 dan di Cipayung 210. Untuk itu insaallah tahun depan seluruhnya dapat memuat 500 lansia," katanya.

Dilakukan pengembangan dibeberapa panti lantaran, Akhmal melihat saat ini banyak lansia-lansia yang terlantar. Pasalnya di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) sudah banyak menunggu untuk masuk ke panti ini. (JOS)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved