Aksi Terorisme

Kapolri Ungkap Rahasia Jalan Tol Masuk Syurga dan Teroris Nangis karena Gagal Bunuh Jenderal Tito

KAPOLRI Jenderal Pol Tito Karnavian buka-bukaan rahasia munculnya teroris wanita pertama di dunia yang kemudian dicontoh di Indonesia.

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Wartakotalive.com/Suprapto/repro youtube mata najwa
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian 

KAPOLRI Jenderal Pol Tito Karnavian buka-bukaan rahasia munculnya teroris wanita pertama di dunia yang kemudian dicontoh di Indonesia.

Tito juga membongkar motivasi utama teroris sehingga mau mengorbankan nyawanya baik dengan cara meledakan diri atau merelakan diri untuk siap dibunu atau ditembak petugas.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengungkap adanya golden moment atau momen-momen emas akan langsung masuk syurga, sehingga banyak diburu dan diidam-idamkan oleh para teroris.

Baca: Anies Baswedan Uraikan Ironi Dunia Pendidikan Ideal Ki Hadjar Malah Diterapkan Finlandia

Baca: Janji Tutup YouTube dan Facebook, Sam Aliano Bakal Gantikan dengan Medsos Buatan Dalam Negeri

Cerita Tito seputar seluk belum dunia terorisme di Indonesia, termasuk istilah golden moment, teroris wanita, dan juga jalan ekspres masuk syurga itu diungkap dalam siaran langsung acara Mata Najwa yang disiarkan Rabu (16/5/2018) malam.

Acara itu dipandu oleh presenter atau host Najwa Shihab.

Fenomena Bom Wanita Pertama di Dunia

Baca: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Sidoarjo, Ada Juga yang Menyerahkan Diri

Baca: Saat Teroris Beraksi di Mapolda Riau, Ternyata Ustaz Kondang Beri Ceramah di Seberang Mapolda

Menurut Kapolri, fenomena bom wanita pertama di dunia tidak terjadi di Indonesia atau di negara-negara muslim.

Peristiwa itu justru terjadi di India.

Pelakunya adalah aktivis atau anggota Gerakan Macan Tamil (Tamil Tiger).

Saat itu, sekitar tahun 1991, seorang wanita bernama Danu, melakukan aksi bom bunuh diri persis di depan mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi.

Bom yang ia pelu atau dilekatkan di dalam perut Danu, langsung diledakkan oleh dirinya saat ia bersimpuh di depan Rajiv Gandhi.

"Fenomena bom wanita dan keluarga, yang pertama itu Tamil Tiger, 1991, yang melawan Pemerintah Srilanka. Perempuan bernama Danu,  duduk untuk  bersimpuh ke Rajiv Gandi dan di perutnya diletakan bom. Ini serangan bom wanita pertama," ujar Tito.

Dalam peristiwa itu, baik Danu maupun Rajiv Gandhi meninggal seketika.

Cara-cara nekat seperti itu, kata Tito, kemudian dikopi atau ditiru oleh  kelompok teroris  lain, termasuk yang dilakukann istri Dita, Puji Kuswati.

Dita dan istrinya Puji Kuswati, bersama keempat anaknya, menjadi korban bunuh diri dengan cara meledakan dirinya di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved