Kampung Kumuh di Tangerang Ini Sudah Menjadi Kampung Bekelir
Namun potret muram itu sudah jauh berbeda saat ini. Kampung kumuh yang menjijikan ini dipersolek menjadi penuh warna-warni.
WARTA KOTA, TANGERANG -- Lingkungan RW 01 Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang sebelumnya tampak memprihatinkan.
Sungguh ironis memang, sebab wilayah ini berdekatan dengan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Bahkan pemerintahan setempat memvonis daerah ini sebagai kampung kumuh. Kondisinya pun begitu menjijikan.

Banyak warga sekitar yang membuang sampah sembarangan. Terlebih lokasinya yang berdekatan dengan bantaran Sungai Cisadane.
Selain sampah yang berantakan, gaya hidup warganya pun terbilang liar. Praktik judi, jual beli narkoba, serta tawuran kerap menghiasi wilayah tersebut.
Sungguh teramat mengkhawatirkan memang. Padahal masyarakat sekitar terbelenggu dengan angka kemiskinan.
Mayoritas di wilayah ini berprofesi sebagai pedagang. Mereka pun kerap dikejar - kejar rentenir yang meminjamkan uang untuk modal usahanya.
Namun potret muram itu sudah jauh berbeda saat ini. Kampung kumuh yang menjijikan ini dipersolek menjadi penuh warna - warni.
Kampung Bekelir, begitu lah sebutannya. Kini lokasi tersebut menjadi destinasi wisata yang populer seantero Tangerang.

Bahkan keberadaannya sudah mendunia. Baik itu turis domestik dan mancanegara berduyun - duyun melancongi Kampung Bekelir ini.
"Perbandingannya jauh jika dibandingkan dengan dulu. Dulu namanya masih Kampung Babakan. Kumuh, kotor, pokoknya enggak enak dilihat," ujar Ketua RW setempat, Muhammad Kholik saat berbincang hangat dengan Warta Kota di Kampung Bekelir, Kota Tangerang, Sabtu (24/3/2018).
Perubahan drastis pun dirasakan oleh warga lainnya. Ratusan rumah penduduk sekitar dipercantik.
Dinding sampai atap rumah dicat warna - warni. Berbagai macam gambar menghiasai Kampung Bekelir.
"Sekarang banyak yang datang, suka foto - foto di sini. Sebelumnya banyak sampah, sekarang sudah bersih," ucapnya.
"Warga juga jadi sadar, buat ngerawat kampungnya. Kemaren - kemaren ibu - ibu biasanya kalau ngejemur baju sembarangan aja. Bapak - bapaknya juga buang sampah asal aja. Sekarang mulai berubah," sambung Kholik.
