Kata Para Ahli Usai Botol Aqua dan Nestle Pure Life Terdeteksi Mengandung Mikroplastik
Temuan kandungan mikroplastik dalam botol Aqua dan nestle pure life membuat para ahli bicara.
"Jika di dalamnya ada kandungan polybrominated diphenyl ether (PBDE) yang merupakan unsur pembentuk material tahan api, harus diwaspadai. PBDE merupakan zat yang dapat menyebabkan enzim kesuburan terganggu," ujarnya.
Zat kimia yang terakumulasi di dalam tubuh juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tumbuhnya kanker.
Menurut Budiawan, tubuh sebenarnya mampu menguraikan zat asing dan mengubahnya menjadi zat yang tidak berbahaya untuk tubuh agar bisa disekresikan melalui urine atau keringat.
Namun, kasus mikroplastik adalah hal berbeda. "Plastik di lingkungan saja membutuhkan waktu sepuluh tahun sampai bisa terurai. Nah, sekarang bayangkan kalau itu terakumulasi di tubuh manusia. Sel tubuh nantinya tidak dapat berfungsi atau terganggu," ungkapnya.
Terkait kasus ini, Budiawan berharap dilakukan penelitian lebih lanjut yang menggandeng banyak pihak, antara lain Kemenkes, KLHK, dan juga produsen air mineral.
Penelitian ini diharapkan dapat mendalami beberapa hal, seperti fungsi mikroplastik dalam air, serta apakah mikroplastik berasal dari sumber airnya atau terjadi pengelupasan plastik botol.
Apa kata ahli gizi?
Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengatakan belum banyak penelitian tentang dampak mikroplastik.
"Namun, penelitian pada satwa liar diketahui bahwa mikroplastik dapat melepaskan senyawa kimia berupa logam berat. Tidak hanya itu, dikhawatirkan juga ada beberapa mikroorganisme patogen yang menempel pada mikroplastik," kata Rita melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (16/3/2018).
Ia menjelaskan, 90 persen mikroplastik yang ditelan manusia akan masuk melalui saluran cerna yang pada akhirnya dibuang melalui feces.
Namun jika ada mikroba patogen ikut serta di dalam mikroplastik dan pertahanan di saluran cerna sedang lemah, akan sangat mungkin partikel masuk ke peredaran darah dan bisa menginfeksi tubuh.
"10 persen mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dapat mencapai ginjal dan hati, yang bisa terakumulasi. Pada akhirnya mengganggu berbagai keseimbangan dalam tubuh karena mikroplastik adalah benda asing bagi tubuh," ujarnya.
"Semua zat kimia yang terakumulasi dalam tubuh akan memberikan beberapa efek. Mulai dari efek keracunan, kerusakan jaringan, hingga kematian," ujarnya.
Salah satu hasil temuan Sebuah laporan di jurnal NCBI, Juni 2017 pernah membahas isu mikroplastik dan dampaknya bagi kesehatan manusia.
Di dalam abstrak, tertulis bahwa mikroplastik berpotensi memicu risiko kesehatan. Jika mikroplastik terhirup atau tertelan, ia akan menumpuk di dalam tubuh dan mengerahkan toksisitas untuk meningkatkan respon kekebalan tubuh.
"Ada potensi mikroplastik dapat memengaruhi kesehatan manusia," tulis laporan tersebut. (Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mikroplastik Masuk Tubuh, Ini yang Bakal Terjadi Menurut Ahli".