Yoko Garap Angkringan dengan Konsep Nuansa Hutan
Pria berusia 35 tahun tersebut menyebut menggarap Angkringan Marga Rimba sekaligus menyalurkan hobinya untuk memahat.
Penulis: Andika Panduwinata | Editor: Gede Moenanto
WARTA KOTA, TANGERANG -- Yoko mulai berkelana semenjak menginjakan kakinya di Tangerang.
Ia banting setir dari profesi sebelumnya sebagai wartawan.
Alih-alih menggarap resto yang berbeda pada umumnya.
Yakni angkringan berkonsep nuansa hutan.
Yoko menamai kuliner bisnisnya ini dengan sebutan 'Marga Rimba.'
Suasana serta setting yang disajikan pun tampak nyentrik.
Sehingga, membuat banyak mata melirik.
Ia seakan-akan membuat tempat angkringannya ini menjadi nilai seni yang tinggi.
Bahan kayu limbah dijadikannya furnitur yang sedap dipandang.
Dari segi artistiknya pun terlihat menawan.
Mulai dari kursi, meja, gerobak, piring, asbak, serta ornamen lainnya terbuat dari bahan baku kayu.
Pengunjung dapat merasakan sensasi mencicipi hidangan seperti dikelilingi kayu-kayu di hutan.
Bahkan, ada pula kerajinan tangan seperti topeng, kendi, buku yang terbuat dari kayu.
Yoko pun menceritakan awal mula menggarap resto kecilnya itu.