Liputan Eksklusif
Liputan Khusus: Warga Khawatir Rusun Renta Bawa Petaka
Penelusuran Warta Kota ke sejumlah sudut, kondisi rusun sudah cukup memprihatinkan.
WARTA KOTA, KLENDER -- Sejak puluhan tahun silam, Perum Perumnas telah mengembangkan rumah susun (rusun).
Kini setelah 30-an tahun lebih, bagaimana kondisinya?
Bagaimana pula peremajaannya? Warta Kota menuliskannya dalam Liputan Eksklusif mulai hari ini.
Lorong dengan lebar tak lebih dari dua meter itu tampak sepi. Hanya ada deretan pakaian yang dijemur dan seolah menari-nari ketika tiupan angin bertambah kencang.
Selebihnya, terdengar suara gemuruh anak-anak bermain di sebuah tanah lapang di dalam komplek Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Klender, Jakarta Timur, siang itu.
Penelusuran Warta Kota ke sejumlah sudut, kondisi rusun sudah cukup memprihatinkan.
Tembok yang kusam, daun jendela yang tak lagi simetris serta bagian plafon, atap asbes, dan lisplang di beberapa blok terlihat sudah rusak dan dibiarkan tanpa perbaikan.
Pemandangan itu sebagai bukti betapa tuanya usia bangunan rusun itu.
Mayoritas warga rusun sebenarnya menyadari usia bangunan yang sudah renta seperti itu sewaktu-waktu bisa menimbulkan petaka.
Apalagi, kondisi bagian tiang penyangga dan atap juga sudah terlihat lapuk.
Meski demikian, warga masih betah. Sulitnya mendapatkan lokasi hunian lain, serta makin mahalnya harga properti di Jakarta, menjadi sebab para pemilik unit rusun di sana memilih bertahan.
Baca: Mengerikan Ketua DPRD Tewas Bersimbah Darah dengan Pisau Masih Tertancap di Perutnya
Bagi mereka, unit rusun yang mereka miliki adalah aset yang begitu berharga.
Lalu bagaimana mereka menghadapi kondisi dilematis seperti itu? Adakah jalan keluar dari pemerintah?
**Baca selengkapnya di Harian Warta Kota edisi cetak, Kamis 19 Oktober 2017**
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kondisi-rumah-susun-rusun-klender-duren-sawit_20171019_002609.jpg)