Sejumlah Penghuni Kolong Tol Kalijodo Masih Ada yang Nekat Bertahan
Masyarakat yang menjadi korban pembongkaran, nampak pasrah tinggal di gundukan tanah tidak merata tersebut.
"Saya enggak mau pindah ke kampung saya di Makassar. Belum ada uangnya. Bagaimana ya mas, uang enggak ada, bayar kontrakan pakai uang dari mana. Selain itu juga saya kan janda mas. Cucu maunya tinggal di sini. Saya itu tak tahu mau kemana. Sejak kemarin juga ini saya sama cucu dan anak tinggal di sini. Semenjak dibongkar belum kemana-mana. Ya, tidur saja di sini tanpa atap. Ini barang-barang saya juga bingung gimana mau pindahinnya," katanya.
Baca: Ketahuilah Anak-anak akan Menyangka Susu Cokelat Berasal dari Sapi Warna Cokelat
Sementara, Camat Penjaringan, Mohammad Andri menerangkan pihaknya telah koordinasi dengan pihak Kelurahan Pejagalan serta pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) yang di Jakarta Utara, agar dapat mendata dan diberi tempat untuk tinggal bagi warga di Kolong Tol Kalijodo.
Namun, warga itu harus mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta dan Kartu Keluarga (KK), serta bersetifikat tempat tinggalnya.
"Ada satu KK yang ditempatkan di satu unit di Rusun Kapuk Muara dan lima KK-nya di Rusun Marunda. Pasti kita siapkan lagi lima unit kok. Cuma, yang berhak mendapatkan unit Rusun, warga asli DKI, bukan warga kuar daerah. Kan, kebanyakan di Kolong Tol Kalijodo, itu warga dari luar daerah. Sisanya itu ada yang tinggal di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan di wilayah lain-lainnya," ucap Andri.
Baca: Terpidana Ahok segera Pindah ke Cipinang Setelah Kejari Jakut Terima Penetapan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/tol_20170618_120841.jpg)