Pilkada DKI Jakarta

Survei LSI: Ahok Paling Tidak Ramah dan Tak Santun

Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi mengatakan, citra kandidat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling rendah soal ramah dan santun.

Tribunnews.com
Gubenur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok mengikuti persidangan perdana kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jakarta, Selasa (13/12/2016). Ahok diajukan ke pengadilan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukannya dalam sebuah acara di Kepulauan Seribu beberapa waktu silam. 

Laporan Wartawan Warta Kota, Faizal Rapsanjani

WARTA KOTA, SENAYAN - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali merilis hasil survei terkait Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 yang berjudul 'Likebility Is Electabilty?: Kualitas Personal Calon dalam Pilkada DKI Pasca-insiden Al-Maidah', di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi mengatakan, citra kandidat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling rendah soal ramah dan santun.

"Sedangkan ramah atau santun merupakan citra Ahok yang paling rendah di antara citra-citra lainnya, juga di antara calon lain. Namun demikian, tampak mengalami perubahan positif dibanding temuan sebelumnya," ujarnya di lokasi.

Dalam survei tersebut, terkait citra ramah dan santun, 82 persen responden memilih Anies, di posisi kedua Agus sebesar 78 persen, dan Ahok mendapat posisi terakhir yakni 39 persen. Pun, Ahok kalah dalam citra berpenampilan menarik dan ganteng menurut survei LSI.

"86 persen menyebut Agus berpenampilan menarik dan ganteng, 77 persen yang memilih Anies berpenampilan menarik, dan 71 persen yang menilai Ahok berpenampilan menarik dan ganteng," papar Kuskridho Ambardi.

Survei ini mengambil sampel sebanyak 800 orang, memakai metode multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara, responden terpilih dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan pewawancara yang sudah terlatih. Terlebih, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved