Kharisma Bangsa Akui Rekrut 8 Guru WNA Turki dari Pasiad

Kepala SMP-SMA Kharisma Bangsa Sutirto mengakui ada delapan guru WN Turki yang direkrut dari Pasiad.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
zoom-inlihat foto Kharisma Bangsa Akui Rekrut 8 Guru WNA Turki dari Pasiad
Sutirto, Kepala Sekolah Kharisma Bangsa.

"Terlalu berlebihan tudingan itu. Apalagi meminta supaya sekolah kami ditutup. Saya tegaskan, kami sudah tak lagi bekerjasama dengan LSM dari Turki PASIAD dan mendapat dana dari mereka sejak 2014 lalu," kata Sutirto.

Menurut Sutirto, sejak adanya aturan baru tahun 2014 lalu, pihaknya tak lagi bekerja sama dengan PASIAD yang terafiliasi dengan kelompok Fethullah Gulen.

Aturan itu mesti membuat pihak sekolah harus memilih apakah sekolah mereka menjadi sekolah nasional dengan kurikulum nasional 100 persen, atau sekolah dengan Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) yang kurikulumnya adalah kurikulum nasional ditambah kurikulum lain.

"Jadi sejak 2014 kita tidak bisa lagi kerjasama dengan PASIAD, karena PASIAD bukan lembaga pendidikan resmi pemerintah Turki dan masa kerjasam PASIA dengan Kemendikbud saat itu juga selesai," kata Sutirto.

Ia mengakui sejak 2006 atau saat sekolah Kharisma Bangsa yang terdiri dari SD, SMP dan SMA ini berdiri, mereka bekerjasama dengan PASIAD.

"Dan berakhir tahun 2014, karena aturan yang ada," katanya.

Sehingga untuk menjaga kualitas pendidikan mereka, maka Sekolah Kharisma Bangsa memutuskan menjadi sekolah SPK sejak 2014, dengan bekerjasama denga lembaga pendidikan dari Australia, AMITY College.

"Pihak AMITY College hanya berperan dalam bentuk satuan pendidikannya saja di Kharisma Bangsa," kata Sutirto.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved