Lebaran 2016
Prilly Latuconsina Rindu Suasana Ambon Dalam Lebaran
Artis cantik Prilly Latuconsina (19) rindu suasana lebaran ala kampung halamannya, yakni suku Ambon.
WARTA KOTA, SERPONG - Kumpul bersama keluarga besar merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap orangnya, ketika merayakan hari raya lebaran setelah berjuang menjalankan ibadah puasa selama sebulan full.
Momen berkumpul ini pun menjadi sebuah tradisi bagi semua orang, bagaimana bisa menciptakan suasana kerukunan antar keluarga sekampung.
Hal ini pun menjadi kerinduan bagi artis cantik Prilly Latuconsina (19) yang rindu suasana lebaran ala kampung halamannya, yakni suku Ambon.
Prilly --panggilan Prilly Latuconsina-- mengaku sangat rindu momen-momen berkumpul bersama keluarga besarnya, dimana ia memiliki keturunan dari suku ambon.
"Aku hari ini kerumah opah aku. Aku sama papah, mamah, dan adik datang kesini untuk kumpul bersama keluarga besar aku dari Ambon," kata Prilly saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (6/7).
"Tuh udah kedengeran nyanyian-nyanyian. Begini keluarga aku kalau lagi kumpul, namanya orang-orang Ambon jadi suka nyanyi-nyanyi," sambung pesinetron 'Ganteng-Ganteng Serigala' ini.
Selain rindu dengan suasana Ambon dalam kumpul bersama keluarga besarnya, mantan duet Aliando Syarief ini merasa sangat senang bisa berkumpul bersama keluarga besarnya.
Sehingga, pemain film 'Honeeymoon' dan 'La Tahzan' ini tidak memainkan handphone agar bisa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga besarnya itu.
"Iyah kalau main handphone nanti kan autis. Jadi aku pengin habisin waktu sama keluarga dulu hari ini. Sekiranya saudara aku sudah pada pulang, baru buka handphone deh," ucap wanita yang memiliki nama lengkap Prilly Mahatei Latuconsina.
Prilly tiba dirumah opahnya pukul 12.15 WIB bersama dengan kedua orang tuanya, yakni Rizal Latuconsina dan Ully Djulita serta adiknya, Raja Latuconsina.
Dalam acara kumpul keluarganya tersebut, Prilly pun membuat opahnya itu bahagia karena ia menyanyikan lagu kesukaan opahnya, yang berjudul 'Hinia' (bahasa Maluku Tengah) yang memiliki arti 'Kasian'. (Arie Puji Waluyo)
