Diskominfo Akui Izin Tower BTS di Cinere Depok Tidak Lengkap

Diskominfo Kota Depok mengakui bahwa perizinan pendirian tower BTS itu tidak lengkap.

Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Tower BTS di depan Rumah Pemotongan Unggas ilegal di Gang Kramat, Pangkalan Jati yang diduga tak berizin. 

WARTA KOTA, DEPOK - Meski memberikan jaminan keamanan atas tower base transceiveir station (BTS) di Gang Kramat, RT 1, RW 1, Pangkalan Jati, Cinere, Depok setinggi 25 meter aman tak mudah ambruk, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok mengakui bahwa perizinan pendirian tower BTS itu tidak lengkap.

Hal itu dikatakan Kepala Diskominfo Depok Fitriawan kepada Warta Kota, Selasa (2/2/2016).

"Untuk pendirian tower BTS memang diperlukan perizinan ke beberapa pihak. Ini yang belum dilengkapi pemilik tower," kata Fitriawan.

Meskipun perizinan tower tidak lengkap, menurut Fitriawan, pihaknya merasa tower BTS sangat diperlukan warga untuk komunikasi serta jaringan internet.

Karenanya, Diskominfo Depok akan meminta pemilik tower untuk melengkapi perizinan serta meminta persetujuan warga.

Ia juga meminta warga tidak khawatir dengan keberadaan tower BTS sebab dijamin aman dan tak mudah ambruk.

Alasannya kata Fitriawan perusahaan yang membangun tower BTS adalah perusahaan nasional yang sebagian besar berstatus Tbk, sehingga pengerjaan mereka membangun tower BTS tidak sembarangan dan berstandar tinggi juga dari sisi keamanan.

"Jadi dari sisi keamanan Insya Allah, aman. Karena kebanyakan mereka perusahaan nasional yang bersatatus Tbk," kata Fitriawan.

Menurut Fitriawan, menara BTS sangat bermanfaat bagi warga sekitar. "Apalagi di era IT dan komunikasi, ini menjadi kebutuhan vital sehari-hari," katanya.

Sebab kata dia jika tidak ada tower BTS, sesungguhnya warga juga yang rugi. "Karena akan sulit nelpon dan ponsel jadi lambat untuk browsing internet," katanya.

Karenanya, menurut Fitriawan, jika memang tower BTS tidak berizin, pihaknya akan mendorong penyedia tower mengurus perizinannya termasuk mendekati dan mendapatkan persetujuan warga.

"Sebab tower BTS ini, cukup penting saat ini bagi masyarakat," kata Fitriawan.

Suwarni, salah satu warga yang rumahnya berada dalam radius sesuai tinggi tower BTS menuturkan lahan dimana tower berdiri, adalah lahan yang sangat labil karena merupakan lahan pembuangan sampah dan kerap banjir tergenang air.

"Jadi kadang warga merasa towernya bergoyang dan takut ambruk. Soalnya tanahnya seperti gak kuat menahan beban tower yang berat," kata Suwarni kepada Warta Kota, Selasa (2/2/2016).

Halaman
123
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved