Ekonomi Kreatif
Bawa 10 Jenama Indonesia ke Ajang Licensing Expo China, Bekraf Targetkan Masuk Pasar Global
Saat ini ada sekitar 8,2 juta pegiat ekonomi kreatif di Indonesia, namun 88,95 persen belum memiliki IP/HKI. Ini alasan Program Katapel Bekraf digelar
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
“Kami ingin produk kreatif IP karya anak bangsa bisa berkembang seluas dan sejauh mungkin, sehingga kelak ekonomi kreatif menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.“
BADAN Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan berpartisipasi dalam pameran Licensing Expo China 2019 di Shanghai, 24-26 Juli 2019. Pameran ini akan dihadiri oleh para Brand Owners, Potential Investors, dan juga License Buyers.
Dalam pameran ini, Bekraf membawa 10 IP (Intellectual Property) atau kekayaan intelektual hasil karya anak bangsa.
Lima IP dipilih dari program KATAPEL batch 1 meliputi Helo Blo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana, dan Educa Studio.
Lalu lima lainnya dari KATAPEL batch 2 yaitu Mintchan, Gugug!, Ghfosty's Comic, Manguni Squad dan Satria Dewa Gatotkaca.
• Bekraf Tetapkan 10 Kabupaten/Kota Kreatif 2019, Berikut Ini Daftarnya
• Nobar Foxtrot Six, Rob Clinton Kardinal: Bekraf Bukti Pemerintahan Jokowi Dukung Industri Kreatif
Deputi Pemasaran Bekraf Josua Simanjuntak mengatakan jenama (merek) yang berangkat ke Licensing Expo China 2019 disaring dari program KATAPEL batch 1 yang digelar pada 2018 lalu dan batch 2 yang digelar pada 2019 ini.
“Katapel ini dirancang untuk membawa IP Indonesia ke pentas global. Kami telah menggelar program ini selama dua batch. Nah, lima terbaik dari dua batch ini yang dikirim ke Licensing Expo China 2019,” kata Josua dalam acara konferensi pers ‘Bekraf Katapel Goes to Licensing Expo China 2019' di Double Tree Hotel Cikini, Selasa (16/7/2019).

Menurut Josua, karya kreatif yang mengangkat berbagai kebudayaan lokal harus bisa dikemas sehingga lebih jauh dinikmati secara global.
“Kami ingin produk kreatif IP karya anak bangsa bisa berkembang seluas dan sejauh mungkin, sehingga kelak ekonomi kreatif menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional,“ ujarnya.
• Viu dan Bekraf Kembangkan Industri Film Indonesia Melalui Filmpreneur
• Bekraf Bawa Film Aruna dan Lidahnya ke Festival Film International Berlin
Mochtar Sarman, Senior Licensing Practitioner & Katapel Mentor, mengatakan basis industri kreatif sangat mengandalkan kekuatan kapitalisasi HKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi.
“China merupakan salah satu pasar terbesar komersialisasi IP mengingat besarnya populasi dan potensi ekonomi," tuturnya.
"Kita berharap 10 IP yang kita bawa bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di ajang Licensing Expo China 2019 ini sehingga bisa meningkatkan potensi IP di Tanah Air,“ imbuh Mochtar.
• Harga Rp 3,6 Juta Sasar Anak Muda, Ini 4 Fitur Unggulan Vivo S1 plus Spesifikasi Lengkapnya
• Hari Ini Xiaomi Mi A3 Akan Meluncur di Negeri Matador, Bagaimana Spesifikasi dan Harganya?
Katapel Bekraf
Executive Director Bekraf Katapel Grace Kusnadi menambahkan Program KATAPEL Bekraf ini tidak hanya menjaring peserta terbaik namun juga memberi pembekalan kepada para pelaku kreatif dari subsektor Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Film dan Animasi, TV dan Radio untuk komersialisasi kekayaan intelektual/IP.
“Antusiasme para kreator untuk mengikuti program Ketapel ini sangat tinggi. Ada 300 peserta yang mendaftar di tiap batch. Lalu kami menyeleksi 100 untuk mengikuti workshop. Dari situ dipilih 20 untuk melakukan one day demo produk dan 5 terbaik yang dipilih,“ urai Grace.
Selain mendapat pengetahuan dari para ahli dan mentor yang berpengalaman, lanjut Grace, peserta program Katapel juga dapat bertemu dengan Brand Owners, Potential Investors, dan juga License Buyers yang diundang Bekraf di acara tersebut.