Siswa Baru

Siswa Diajak Mengenal Guru dan Keliling Sekolah dalam Kegiatan MPLS di SLBN 9 Sunter Agung

Hari pertama ini, siswa diajak berkeliling sekolah untuk mengenal sarana dan prasarana dan mengenal guru.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Sejumlah siswa diajak keliling sekolah saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SLBN 9 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/7/2019). 

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) digelar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 9 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Siswa diajak keliling sekolah dan kalangan orangtua mendapat pengarahan.

Kepala Sekolah SLBN 9 Sunter Agung, Narno mengatakan, MPLS di tempatnya digelar selama tiga hari yakni mulai dari Senin (15/7/2019) hingga Rabu (17/7/2019).

Berbagai kegiatan pun digelar seperti pengenalan sekolah.

“Hari pertama ini, siswa diajak berkeliling sekolah untuk mengenal sarana dan prasarana dan mengenal guru,” ungkap Narno, Senin (15/7/2019).

Selain itu diadakan juga pertemuan antara orangtua siswa dengan guru untuk menyampaikan tata tertib sekolah sekaligus pengenalan lingkungan sekolah seperti dari sarana dan prasarana.

“Program MPLS ini mengacu pada ketentuan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, yang tentunya sesuai anjuran gubernur,” kata Narno.

Sementara itu pada pelaksanaan hari kedua MPLS masih akan dilakukan kegiatan seperti itu. Perbedaan baru terasa pada MPLS hari terakhir dimana akan ada pentas seni dari para siswa.

“Nanti hari ketiga, rencananya kami akan mengadakan pentas seni. Jadi siswa akan menunjukan bakat yang telah dimilikinya,” katanya.

Menurut Narno, pihaknya menerima sebanyak 97 siswa hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019. Jumlah itu terdiri dari 15 siswa TK LB, 149 siswa SD LB, 26 siswa SMP LB, dan 23 siswa SMA LB.

Selain itu masih ada 26 siswa dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sehingga total ada 123 siswa yang akan mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran 2019-2020.

“Mereka akan dibimbing oleh 66 guru profesional di bidangnya. Untuk pelajarannya, kami mengedepankan aspek yang menjadi kelebihan (keterampilan) siswa. Meski tetap mngajarkan mata pelajaran seperti sekolah formal lainnya,” tutupnya.

Sementara itu salah satu orangtua murid, Renni Ramasasmita (36) mengaku senang anaknya yang berkebutuhan khusus (inklusi), Wira Insas Firdaus (9) dapat sekolah dan belajar seperti anak normal lainnya.

“Alhamdulillah. Saya sebagai orangtua dari anak berkebutuhan khusus berterima kasih dan bangga karena bisa menyekolahkan anak di sini,” kata Renni usai mengantarkan anaknya.

Renni berharap SLBN 9 mampu memberikan pendidikan bermutu sehingga anaknya mampu hidup mandiri seperti anak normal lainnya. Apalagi dirinya sempat kebingungan saat menyekolahkan anaknya di TK formal.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved