Dianggap Jadi Mata-mata AS, Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan. Sempat Bikin AS Marah

"Dia dinyatakan bersalah karena telah memata-matai untuk CIA dan pemerintah Amerika

Istimewa
Ilustrasi hukuman mati 

Otoritas Iran dikabarkan telah mengeksekusi seorang mantan staf kementerian pertahanan yang dinyatakan bersalah telah menjadi mata-mata Badan Intelijen Pusat AS, CIA.

"Hukuman eksekusi telah dilaksanakan untuk Jalal Haji Zavar, kontraktor untuk organisasi kedirgantaraan di kementerian pertahanan."

"Dia dinyatakan bersalah karena telah memata-matai untuk CIA dan pemerintah Amerika," lapor kantor berita ISNA, mengutip sumber militer Iran, pada Sabtu (22/6/2019).

Sadiq Khan: Donald Trump Ancaman Global dan Perilakunya Memecah Belah

HASIL Akhir Copa America: Brasil dan Venezuela Lolos Keperempatfinal, Peru Tunggu Hasil Grup Lain

Band Kotak, Pasha Ungu, Bagindas Gebrak Panggung HUT Ke-492 Kota Jakarta

Menurut ISNA, Zavar dihukum oleh pengadilan militer Iran dan telah dieksekusi pada waktu yang tidak ditentukan di Penjara Rajayi Shahr di kota Karaj, sebelah barat Teheran.

Tidak diterangkan kapan Zavar ditangkap, namun dijelaskan jika kontrak kerja samanya sebagai kontraktor dengan kementerian pertahanan Iran telah berakhir antara Maret 2010-2011.

"Dia telah diidentifikasi sebagai mata-mata oleh unit intelijen kementerian pertahanan Iran," tulis ISNA dalam laporannya, dikutip AFP, Sabtu (22/6/2019).

SEDANG BERLANGSUNG Peru vs Brasil 0-3, Bolvia ve Venezuela 0-1, Peru Terancam Gagal ke Perempatfinal

Ditambahkan laporan tersebut, selama penyelidikan, tersangka telah secara eksplisit mengaku sebagai mata-mata CIA dengan imbalan uang.

Selain itu juga ditemukan dokumen serta perangkat spionase di rumahnya.

"Mantan istri Zavar juag telah dihukum setelah dinyatakan bersalah karena turut terlibat dalam kegiatan spionase dan kini menjalani hukuman 15 tahun penjara," lanjut laporan itu.

Beberapa hari sebelumnya, Iran mengatakan telah membongkar jaringan mata-mata AS "baru" di negara yang terhubung dengan CIA.

BREAKING NEWS: Tiga Tersangka Kasus Kebakaran Pabrik Korek Api 30 Tewas Ditangkap

Dalam apa yang disebutnya sebagai "pukulan telak" terhadap intelijen AS, kantor berita IRNA mengatakan, pada Selasa (18/6/2019), bahwa Teheran telah menjalankan operasi tersebut dengan bekerja sama sekutu asing yang tak disebutkan nama negaranya.

Ketegangan antara Washington dengan Teheran tengah memanas setelah Iran, pada Kamis (20/6/2019), menembak jatuh drone pengintai AS di dekat Selat Hormuz.

Sebagai tanggapannya, Washington nyaris melancarkan serangan militer terhadap Iran, namun dibatalkan oleh Presiden Donald Trump.

Tak Ingin Perang

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ( AS) Mike Pompeo menuturkan pemerintahan Presiden Donald Trump tidak ingin terlibat perang dengan Iran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved