Puluhan Orangtua Cari Anaknya yang Hilang Sejak Kerusuhan 22 Mei: Ada yang Korban Salah Tangkap?
"Itu salah tangkap pak, anak saya gimana pak? soalnya pas waktu ditangkep tetangga saya yang lihat itu katanya sempet digebukin sama polisi,
Penulis: Dwi Rizki |
Tergopoh-gopoh dengan wajah pucat, Ida (46) warga Jalan Petojo Binatu, Petojo Utara Gambir, Jakarta Pusat akhirnya tiba di pos penjagaan Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur pada Minggu (26/5/2019) sore.
Dirinya mengaku bingung karena sudah tiga hari tidak bertemu dengan anaknya, Faruq As Sofwan.
Kedatangan Ida pun disambut petugas keamanan Panti rehabilitasi milik Kementerian Sosial Republik Indonesia itu dengan pertanyaan singkat, antara lain siapa nama lengkap anak, alamat, kasus serta dirinya diminta untuk menunjukkan potret sang anak.
• Ini Penjelasan Polisi Soal Banyaknya Anak Terlibat Aksi 22 Mei 2019
• Quraish Shihab Bicara Tentang Keistimewaan Malam Lailatul Qadar pada 10 HarI Terakhir Ramadan
• Korban Salah Tangkap dan Data Nasabah Dibuka Mencari Keadilan
Pertanyaan tersebut diulang petugas terhadap sejumlah orangtua yang datang sejak Sabtu (25/5/2019) kemarin.
Pasalnya, sejak Polda Metro Jaya menitipkan ratusan anak yang terlibat dalam kerusuhan Aksi 22 Mei, RPSA kebanjiran kunjungan.
"Namanya Faruq As Sofwan pak, tinggal di Petojo Binatu, dia ditangkep waktu 22 Mei di Harmoni," ungkap Ida.
• Siaran Langsung Indosiar dan Live Streaming PSIS vs Persija, Escobar Jadi Pusat Perhatian
Tidak terlalu memperhatikan alasan penangkapan, seorang petugas kemudian mencocokan wajah Faruq dengan data manifest anak yang kini tengah menjalani rehabilitasi. Lima menit berselang, wajah Faruq ditemukan.
Sang petugas kemudian meminta Ida untuk mengenali anaknya yang sebelumnya diketahui ditahan selama sehari di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (22/5/2019) lalu.
"Iya itu benar pak, itu anak saya. Alhamdulillah," syukurnya setengah berteriak.
• Ganjar dan 35 Bupati/Wali Kota Dukung Penangkapan Perusuh
Dirinya mengaku sang anak merupakan korban salah tangkap yang dilakukan oleh pihak Kepolisian.
Sebab, Faruq katanya, tengah berada di depan gang rumahnya ketika bentrokan antara warga dengan pihak Kepolisian pecah di Jalan Suprapto Raya, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019).
"Itu salah tangkap pak, anak saya gimana pak? soalnya pas waktu ditangkep tetangga saya yang lihat itu katanya sempet digebukin sama polisi," tanya Ida.

Menjawab keresahan Ida, sang petugas menyebutkan kondisi seluruh anak yang menjalani proses rehabilitasi dalam keadaan sehat.
• Menjaga Stamina Saat Berpuasa Ala Zeezee Shahab: Wajib Lari dan Selalu Siap Kurma Saat Berpergian
Sebab, pihaknya mengawasi seluruh anak binaan selama 24 jam, sehingga kebutuhan makan dan minum mereka terjaga.
"Tapi kan sekarang lagi puasa, jadi makan dua kali, pas buka puasa sama sahur. Tapi kalau mau lihat kondisinya bisa ketemu langsung," ungkap petugas yang enggan disebutkan identitasnya.