Ibu Kota Pindah

Ibu Kota Pindah, Sedikitnya 1,5 Juta Orang Juga Bakal Hijrah dari Jakarta

RENCANA pemindahan ibu kota Indonesia oleh pemerintahan Jokowi, tengah ramai diperbincangkan.

Penulis: |
Kementerian PUPR
BASUKI Hadimuljono, Menteri PUPR RI 

RENCANA pemindahan ibu kota Indonesia oleh pemerintahan Jokowi, tengah ramai diperbincangkan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ‎yang bakal mengomandoi pembangunan ibu kota baru, mengaku sudah bersiap diri.

Kementerian PUPR sudah mempelajari hal-hal terkait pemindahan ibu kota yang pernah dilakukan oleh negara lain.

Ijtima Ulama Minta Jokowi-Maruf Amin Didiskualifikasi, Sandiaga Uno: Perlu Dipertimbangkan

"‎Kami sudah studi dengan Canberra, Brasil, Astana Kazahkstan. Kami juga melakukan kajian bagaimana negara lain melakukan pemindahan ibu kota," ungkap Basuki Hadimuljono, Jumat (3/5/2019).

Basuki Hadimuljono menjelaskan, pihaknya tengah mengidentifikasi ‎konsep desain dengan beragam kriteria dari Bapennas, seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga harus pindah.

"Saya ambil kajian Bapennas. ASN harus pindah karena itu kan kota pemerintah. Jadi, legislatif, eksekutif, yudikatif, harus pindah," tutur Basuki Hadimuljono.

Ijtima Ulama Minta 01 Didiskualifikasi, Pada Pilpres 2014 Prabowo Juga Pernah Minta Hal Serupa

‎Menurut perhitungan Basuki Hadimuljono, dari sejumlah kementerian dan lembaga yang ada, setidaknya akan ada 1,5 juta orang yang ikut pindah.

"1,5 juta orang pindah itu baru ofisialnya. Sekarang satu orang pindah, pengikutnya bisa 3-5 orang," jelasnya.

"Jadi kami mulai identifikasi kebutuhan suatu kota, fasilitas umumnya yang diperlukan, untuk perumahan, perkantoran, pelabuhan, dan bandaranya bagaimana," tambah Basuki Hadimuljono.

Terungkap di Persidangan, Segini Gaji Mantan Dirut Pertamina per Bulan, Belum Termasuk Bonus

Sebelumnya, Basuki Hadimuljono menjelaskan, dari segi lokasi, Ibu Kota baru yang paling pas berada di tengah-tengah Indonesia adalah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Sayangnya, daerah tersebut rawan terkena bencana gempa bumi atau masuk dalam ring of fire (cincin api), sehingga dianggap kurang layak untuk menjadi ibu kota.

"Karena daerah itu dianggap kurang layak, maka yang paling aman dari masalah gempa bumi yaitu Kalimantan, baik di Kalimantan Timur maupun Kalimantan Tengah. Hal itu berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kalimantan yang clear," ungkap Basuki Hadimuljono, Jumat (3/5/2019).

Dikeluhkan Terlampau Mahal, Menteri Perhubungan Bilang Ada Kemungkinan Tarif Ojek Online Diturunkan

Unsur lainnya, jelas Basuki Hadimuljono, daerah Kalimantan tanahnya sangat luas, sehingga tidak ada masalah dalam pembangunan ibu kota baru.

"Harus ada tanah, ada sumber daya air, dan harus dekat pantai atau akses ke pantai, walaupun tidak harus di tepi pantai, karena kita ini negara maritim," tegas Basuki Hadimuljono.

Bercerita soal wacana pemindahan ibu kota, Basuki Hadimuljono menjelaskan rencana tersebut sudah ada sejak dua tahun lalu. Di mana, ada dua kementerian yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk mengkaji.

Pilot Lion Air yang Pukul Pegawai Hotel Dilarang Terbang, Ancaman Hukuman Pecat Menanti

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved