Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Tembus Angka Rp 4,7 Triliun
Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Tembus Angka Rp 4,7 Triliun. Jumlah Itu Meningkat 3,96 Persen Dibandingkan Periode yang Sama Tahun Lalu.
BPJS Ketenagakerjaan gencar meningkatkan jumlah hasil investasi.
Ada strategi BPJS Ketenagakerjaan agar kinerja investasi membaik.
Hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 4,7 triliun.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Tahun ini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan gencar meningkatkan jumlah hasil investasi.
Sejak awal tahun, ada strategi BPJS Ketenagakerjaan agar kinerja investasi membaik.
Buktinya realisasi hasil investasi menunjukkan angka positif.
• Hasil Survei dari Lembaga Riset Gartner, Pasar Smartphone Bakal Merosot Pada Tahun Ini
Tercatat, sampai dengan Februari 2019, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 4,7 triliun.
Jumlah itu meningkat 3,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian hasil investasi tersebut berasal dari dana investasi perseroan yang mencapai Rp 374 triliun atau meningkat 14 persen secara tahunan.
• Blackpink Pecahkan Rekor Jumlah Views Terbanyak di YouTube, 3 Hari Ditonton 100 Juta Kali
Jika dilihat dari penempatan investasi, instrumen surat berharga negara (SBN) masih mendominasi yaitu 60 persen dari total investasi.
Disusul saham 18 persen, deposito 11 persen, reksadana 10 persen, dan investasi langsung satu persen.
Dengan pencapaian tersebut, perseroan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 36,13 triliun pada tahun ini.
• Boeing Mendapat Gugatan dari Pemegang Saham, Dituding Menyembunyikan soal Keamanan
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengatakan, optimistis bisa mencapai target karena kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) terus membaik sejak awal tahun.
Misalnya, aliran modal yang sudah mulai masuk kembali (capital inflow) di pasar saham Indonesia.
"Terlihat dari arus inflow selama tiga bulan terakhir ternyata besarnya hampir sama dengan masa setahun di 2018. Yang artinya kepercayaan masyarakat internasional terhadap perekonomian Indonesia sangat baik," kata Agus, Rabu (10/4/2019).
• Perang dengan China Belum Berakhir, AS Membuka Perang dengan Uni Eropa