Hasil Survei dari Lembaga Riset Gartner, Pasar Smartphone Bakal Merosot Pada Tahun Ini
Hasil Survei dari Lembaga Riset Gartner, Pasar Smartphone Bakal Merosot Pada Tahun Ini.
Harga smartphonemenunjukkan tren semakin mahal.
Lembaga riset Gartner memprediksi pasaran smartphone tahun ini bakal menurun.
Pengiriman smartphone di 2019 akan menyusut sebesar 0,5 persen.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Harga smartphone atau ponsel pintar memperlihatkan tren makin mahal dari tahun ke tahun.
Faktor harga itu, berikut saturasi pasar dan minimnya inovasi, menjadi alasan lembaga riset Gartner memprediksi pasaran smartphone tahun ini bakal menurun.
Menurut Gartner, angka pengiriman smartphone di 2019 akan menyusut sebesar 0,5 persen, dari 1,81 miliar unit pada 2018 menjadi 1,8 miliar unit.
• Blackpink Pecahkan Rekor Jumlah Views Terbanyak di YouTube, 3 Hari Ditonton 100 Juta Kali
Direktur Riset Gartner, Roberta Cozza, mengatakan, konsumen sekarang sudah memaksimalkan penggunaan teknologi dan aplikasi smartphone.
Dampaknya mereka ogah membeli perangkat baru.
"Kecuali model-model anyar memberikan kegunaan baru, efisiensi, atau pengalaman lain yang signifikan, konsumen tak akan mau ataupun merasa perlu melakukan upgrade," kata Cozza dalam laporan riset Gartner.
• Jelang Arus Mudik 2019, 3 Proyek di Tol Jakarta-Cikampek Dihentikan Sementara
Cozza mengatakan, pihaknya memproyeksikan pasaran smartphone kelas atas akan kembali turun di wilayah-wilayah mature markets, angka pertumbuhan sudah melambat.
Konsumen bakal menunggu lebih lama sebelum memutuskan untuk mengganti ponselnya dengan produk baru.
Siklus lifetime untuk ponsel high-end tersebut diprediksi bakal molor dari 2,6 tahun saat ini menjadi 2,8 tahun di 2023.
Meskipun begitu, Gartner turut memprediksi bahwa pasaran smartphone akan kembali bergairah pada 2020 mendatang.
Hal itu dipicu oleh ketersediaan perangkat jenis baru seperti ponsel layar lipat dan ponsel 5G.
Tahun depan, pengapalan ponsel pintar diperkirakan naik 1,2 persen dari 2019, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TechRadar, Selasa (9/4/2019).
• Bursa Uang Kripto: Setelah Terkoreksi, Harga Bitcoin Diramal Bakal Naik Lagi