Pembunuhan di Bekasi
BREAKING NEWS: Polisi Ringkus Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi, Berinisial HS
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan soal HS masih diperiksa intensif.
POLISI akhirnya menangkap satu orang terduga pembunuh satu keluarga di Bekasi.
Terduga pelaku ditangkap pada Kamis (15/11/2018) hari ini.
Terduga pelaku disebut berinisial HS. HS masih diperiksa intensif oleh penyidik.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan soal HS masih diperiksa intensif.
"Ya (masih diperiksa intensif)," ujar Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (15/11/2018).
Baca: Hadapi Surya Paloh dan Partai Nasdem, Rizal Ramli Klaim Dibela 1.520 Pengacara
Dari informasi yang beredar, HS diciduk di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat. Argo Yuwono meminta wartawan sabar sampai pemeriksaan HS selesai.
"Sabar ya," tegas Argo Yuwono.
Temukan Mobil
KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi telah menemukan mobil Nissan X-Trail yang hilang dari rumah pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
"Tim gabungan dari Polda Metro dan Polres Bekasi Kota berhasil menemukan satu buah mobil yang kemarin kami cari (pembunuhan satu keluarga di Bekasi), mobil X-Trail warna silver dengan nomor polisi B 1075 UOQ," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).
Argo mengatakan, mobil tersebut ditemukan di garasi sebuah indekos di daerah Cikarang pada Rabu kemarin.
"Dengan ditemukannya mobil X-trail tersebut kemudian dari Labfor Mabes Polri kemudian dengan Inafis Polda Metro Jaya, penyidik tadi pagi melakukan olah TKP mobil," lanjut dia.
Hingga saat ini belum diketahui siapa pihak yang membawa mobil tersebut ke dalam garasi indekos tersebut.
"Kami temukan mobil dalam keadaan kosong. Kami akan mintai keterangan pemilik kos, penghuni kos, dan saksi lainnya," kata dia.
Keluarga Diperum Nainggolan (38) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa pagi lalu.
Diperum ditemukan tewas bersama sang istri, Maya Boru Ambarita (37), di ruang televisi rumahnya.
Kedua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), juga ditemukan tidak bernyawa di kamar tidur mereka.
Luka akibat benda tumpul hingga bercak darah ditemukan di tubuh korban. Hingga kini, pelaku pembunuhan tersebut belum diketahui.
Kronologi Penangkapan
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota yang menangani kasus pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi tadi pagi telah mengamankan sebuah mobil berjenis Nissan X-trail dengan nomor polisi B 1705 UOQ berwarna silver.
Mobil itu ditemukan di kawasan Cikarang.
Diduga mobil itu masih milik anggota keluarga korban yang dibawa kabur terduga pelaku saat terjadinya pembunuhan.
Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan, diketahui bahwa orang yang mengendarai mobil tersebut sebelum ditemukan di kos-kosan merupakan pria berinisial HS.
"Setelah kita dalami dan penyelidikan berkaitan dengan mobil itu bisa berada di kos-kosan berasal dari penyelidikan manual tim yang di sana. Kita mendapatkan kendaraan itu ternyata dibawa oleh saudara berinisial HS, kemudian HS ini kita cari, kita lidik keberadaannya di mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).
Penyelidikan terus dilakukan hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Namun demikian, HS menyanggah dugaan kepolisian.
Ia menyatakan tak melakukan apa pun kepada para korban.
Meski begitu, HS pun digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.
"Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo.
Metode Pengungkapan
TIM gabungan dari unsur Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota sudah mengumpulkan beberapa barang bukti korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengungkapkan sejauh ini pihaknya telah mengambil barang-barang yang dinilai berkaitan dengan pembunuhan tersebut.
"(Barang bukti) Baju korban. Semua yang ada kaitannya kami jadikan barbuk. Ya ada banyak, tdk bisa saya sampaikan semuanya, gak mungkin. Yg penting ada kita kumpulkan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya yang saat itu didampingi oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, Rabu (14/11).
Pengumpulan sejumlah barang bukti pembunuhan disebut Argo sebagai metode induktif.
Barang-barang yang ada saat peristiwa berlangsung diharapkan bisa mengarahkan kepolisian kepada terduga pelaku pembunuhan.
"Intinya yang pertama dari tim masih bekerja, tim bekerja mulai dari dua metode, kalau pembunuhan ada induktif dan deduktif. Induktif kita mencari TKP, apakah ada barang bukti ditinggalkan, barang buktinya apa yang kita temukan, apa sidik jari atau bekas kaki, dsb," tutur Argo.
Sejauh ini sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa.
Daftar Saksi
Keluarga dan kerabat mendoakan empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, di Gereja Lahai Roi, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).
Sementara itu, Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pembunuh satu keluarga di Bekasi, Selasa (13/11) lalu.
Tim gabungan dari unsur Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota terus mengumpulkan data di lapangan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan hingga kini pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi yang dinilai mengetahui, melihat maupun mendengar kasus tersebut.
"Pengembangan ke saksi-saksi. Siapa yang mendengar dan melihat. Dua saksi sudah kita BAP, 10 saksi yang belum. Tapi sudah kita interview, ini jadi barbuk penyidik," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/11).
Para saksi yang telah dimintai keterangannya disebut Argo tinggal di dekat kediaman korban.
Ia pun juga telah memintai keterangan keluarga terdekat yang mengenal korban.
"(Saksi tinggal) Di sekitar korban, keluarga. Kan ada yang kos di sekitar lokasi. Ya, yang ada kaitannya dengan itu. Masih kita evaluasi," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak empat orang ditemukan tidak bernyawa di kediaman mereka di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018 pagi.
Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan dua anak.
Keempat orang tersebut adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7). (abs/Fahdi Fahlevi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/pembunuhan-satu-keluarga-di-bekasi-6.jpg)