Bersaing Usaha Ayam Goreng, Inovasi Sambal dan HAKI
Ayam Gepuk Pak Gembus (AGPG) mendapuk duo presenter sekaligus komedian Edwin & Jhody didapuk sebagai brand ambassador.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTA KOTA, PALMERAH---Berbagai upaya dilakukan pengusaha kuliner untuk mampu bersaing dengan kompetitor. Apalagi untuk usaha kuliner yang sangat populer, seperti olahan daging ayam.
Untuk memberi nilai tambah dan penyegaran pada Ayam Gepuk Pak Gembus (AGPG), duo presenter sekaligus komedian Edwin & Jhody didapuk sebagai brand ambassador mereka.
CEO Ayam Gepuk Pak Gembus, Rido Nurul Adityawan mengatakan, pemilihan keduanya dirasa perlu sebagai upaya memberikan suasana berbeda bagi para konsumen.
“Kami berharap Edwin & Jhody mampu membawa nama AGPG menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Keduanya pun menurut kami mewakili karakter AGPG yang segar, berani keringetan, dan enerjik,” kata Rido kepada wartawan di Kebonjeruk, Jakarta Barat, Senin (17/9).
Selain mengangkat brand ambassador dari kalangan selebriri, Rido juga mencari cara yang dinilainya mampu memberikan kekuatan baru bagi rumah makan yang didirikannya itu dalam menghadapi persaingan, terutama soal kualitas.
“Kami selalu berpikir bagaimana cara agar kualitas tetap terjaga dan Ayam Gepuk Pak Gembus tidak dibajak, karena sekarang ini kita lihat banyak sekali rumah makan serupa dengan menawarkan sambal bawang sebagai jagoannya,” ujar Rido.
Agar sambal khasnya tak mudah ditiru, Rido membangun central kitchen agar pihaknya tetap bisa menjaga komitmen soal rasa dan tak ditiru.
Selama ini, Rido mengatakan konsumen dapat dengan mudah melihat bahan baku serta cara pembuatan sambal yang ada di tiap outlet.
“Sehingga mereka pun bisa bikin sambal sendiri di rumah. Jadi, kami punya trik agar tetap menjaga keaslian dari sambal kami. Kami ingin orang yang mau makan ayam pedas ya di Ayam Gepuk Pak Gembus,” ujar Rido.
Tak hanya sambal yang tak ingin dibajak, Rido yang juga pendiri Ayam Gepuk Pak Gembus telah secara resmi mendaftarkan merek dagangnya ke Kementerian Hukum dan HAM bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual.
“Hal ini bertujuan untuk melindungi mitra usaha kami dan para konsumen dengan memastikan dan memberikan cita rasa Ayam Gepuk Pak Gembus yang asli dengan resep khusus,” tutur Rido.
Sekarang ini Ayam Gepuk Pak Gembus telah memiliki 700 cabang dengan sistem waralaba yang tersebar hampir di seluruh pulau di Indonesia, termasuk Sumatera dan Papua.
Jika tak ada aral melintang, Rido mengaku dirinya tengah konsentrasi mengembangkan sayap ke luar negeri lantaran adanya tawaran dari konsumen setianya untuk membuka cabang.
“Ada permintaan ke New Zealand, kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan saya akan membuka di sana. Sebenarnya cita-cita saya itu awalnya ingin menguningkan Jakarta,” tutur Rido.
Baca: Ragam Olahan Ayam Tanpa Menggunakan Minyak Goreng atau Minyak Lainnya