Jembatan Penyeberangan Orang yang Tua dan Butut Bakal Diperbaiki Dinas Bina Marga

"Kita inventarisir dulu mana yang mendesak atau mana yang perlu direnovasi," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal.

Editor: Murtopo
Wartakotalive/Bintang Pradewo
JPO Asam Baris, Tebet tampak tak terurus dan sudah mulai berkarat dan hanya untuk menjemur baju, Senin (4/5/2015) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

WARTA KOTA, GAMBIR -- Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang sudah tua dan butut di Jakarta.

Saat ini Dinas Bina Marga sedang menginventarisir data JPO yang sudah ada terlebih dahulu.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, fasilitas JPO dan trotoar yang mendesak untuk direnovasi berlokasi di Pasar Minggu dan Daan Mogot.

"Kita inventarisir dulu mana yang mendesak atau mana yang perlu direnovasi," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal di Balai Kota, Senin (31/7/2017).

Yusmada mengakui tindakan revitalisasi dipicu oleh insiden robohnya JPO di beberapa lokasi.

Salah satunya di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat pada Jumat (28/7/2017) yang roboh akibat tertabrak truk tangki pukul 08.30 pagi.

Yusmada menjelaskan posisi JPO semakin rendah karena ada pelapisan jalan (overlay) yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2014.

Status jalan pada tahun tersebut pun merupakan jalan nasional.

"Faktanya ruang vertikal clearance dari muka beton ke level bawah gelagar (setinggi) 4,7 meter. Sementara, standar jalan nasional itu 4,2 meter. Pastinya tangku yang lewat itu tingginya lebih dari 4,7 meter," lanjut Yusmada.

Adapun acuan ruang vertikal dari gelagar hingga aspal jalan yang terbaru sesuai dengan aturan Kementerian PUPR dalah 5 sampai 5,1 meter.

Namun, karena daerah Daan Mogot kerap terjadi banjir, jalan ditinggikan. Tetapi justru JPU luput dari perhatian.

"Anggaran revitalisasi untuk semua JPO untuk pemeliharaan sudah tercantum di APBD 2017 sebesar Rp10 miliar. Dana itu khususnya untuk pemeliharaan pagar dan atap yang sudah tua dan rusak berat," kata Yusmada.

Bersamaan dengan inventarisasi data JPO, Dinas Bina Marga akan membuat perencanaan dan prioritas untuk revitalisasi.

Selain fungsi, JPO juga akan menjadi ornamen kota, kata Yusmada.

Saat ini, proses revitalisasi JPO tengah dalam proses lelang dengan ruang bebas vertikal minimal lima meter. Material yang diMaterial adalah beton atau baja.

"Kita lagi lelang dengan kompetitif katalog. Target 2017 bisa digarap," tutup Yusmada.(ote)

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved