Pilkada DKI Jakarta
Anies-Sandiaga Kampanyekan Program KJP Plus, Ahok: Saya Tidak Ngerti Plusnya Apa
Ahok berpandangan, ada perbedaan dengan KJP yang dicetuskannya bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
WARTA KOTA, MENTENG - Calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku tak mengerti program Kartu Jakarta Pintar Plus yang dikampanyekan rivalnya di Pilkada 2017, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno.
"Saya tidak ngerti KJP Plus. Maksudnya beliau, plusnya apa ya?" ucap Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).
Kartu Jakarta Pintar Plus yang dimaksud Anies-Sandiaga, dapat digunakan siswa di sekolah formal dan non-formal, seperti pendidikan kejar paket A, B, dan C, atau pusat pelatihan.
Sedangkan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta, Anies menjanjikan adanya alokasi bantuan fasilitas dan kesejahteraan guru PAUD.
Ahok berpandangan, ada perbedaan dengan KJP yang dicetuskannya bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Kata Ahok, KJP-nya bisa digunakan untuk beasiswa bagi anak yang kurang mampu, hingga tingkat perguruan tinggi.
"Kalau punya kami jelas sampai kuliah, sudah sampai kuliah bisa masuk perguruan tinggi negeri juga kami biayain. Malahan nilainya kita tingkatkan, kami masuk (menjabat 2012) baru Rp 300 miliar, sekarang sudah Rp 2,5 triliun. Kami targetkan bisa Rp 3 triliun. Saya tidak ngerti plusnya apa," tuturnya.
Ahok berpandangan, kalau KJP Plus program inisiasi Anies bisa ditarik tunai, akan rusak. Sebab, hal itu penah diterapkan Ahok. Yang terjadi, orangtua murid memanfaatkan itu bukan untuk pendidikan anak.
"Nah, kalau ditarik tunai, kita sudah uji coba tahun pertama, itu rusak," ucap Ahok. (Dennis Destryawan)