Timnas Indonesia

Alex Pastoor Kaget Tim Kepelatihan Kluivert Dipecat: Tim Ranking 119 Tak Logis Masuk Piala Dunia

Alex Pastoor mengaku tak membayangkan pemecatan tim kepelatihan berlangsung begitu cepat.

Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor. Pastoor mengatakan, pihaknya mengira proyek yang dipimpin Kluivert di Timnas Indonesia akan berlangsung dalam jangka panjang. 

Pemecatan Kluivert kata Towel akan menjadi preseden buruk untuk sepak bola jangka panjang.

"Kalau situasinya enggak berubah dari seperti sekarang, siapapun akan sulit. Ini akan jadi preseden, kalau kita bicara sepak bola dalam jangka yang panjang. Pelatih yang gagal akan selalu dihantui sebuah ancaman pecat," kata Towel.

Menurutnya para pelatih tidak takut pemecatan karena itu tanggung jawab.

"Ekspektasi publik juga enggak apa-apa. Biarin. Poin saya kan bukan soal ekspektasi. Harapan itu normal. Semua berharap kita lolos Piala Dunia, itu normal. Tapi kan persoalannya kita enggak tahu ukuran sepak bola. Kadang hanya tahu harapan aja. Tapi ukuran sepak bola kita enggak tahu," ujarnya.

Towel mengatakan selama dilatih Kluivert, ada sejumlah progres yang didapat timnas sepak bola.

"Progresnya cara bermain, cara pandang. Makanya begitu pilihan pemain, saya sampaikan berkali-kali supaya rasional. Bola kita jalan Cara pandangnya beda terhadap tim. Contoh Ricky Kambuaya, yang di era sebelumnya cadangan. Main dia sekarang dan kualitasnya ada," kata Towel.

Selain itu kata Towel Beckhan Putra yang selama dipegang SRT tidak pernah dipanggil timnas kini dipanggil.

"Sebetulnya kan punya kemampuan. Itu yang saya lihat. Cara pandang. Itu cara pandang yang berbeda terhadap pemain. Kalau yang sebelumnya itu senangnya yanG lebih fisikal. FiSIkal tuh bukan stamina. Fisikal tuh yang mainnya dengan fisik. Tapi ini tim kepelatihan Belanda ini senang yang teknikal. Untuk progres butuh waktu untuk melihatnya sampai pemain itu paham, kan begitu," kata Towel.

Towel juga mencontohkan bagaimana Kluivert menaruh Verdonk menjadi gelandang bertahan.

"Menurut saya sih enggak banyak pelatih atau kita sendiri yang menyangka akan memainkan tu. Tapi menurut saya itu sebuah opsi-opsi atau value-value yang ditambahkan kepada tim. Karena Dean James juga main bagus sebagai bek kiri. Intensitasnya kuat," kata Towel.

Baca juga: Reaksi Anak Patrick Kluivert Usai Ayah Dipecat PSSI dan Dihujat Masyarakat Indonesia

Menurut Towel, saat Timnas Indonesia melawan Arab Saudi, line up yang diturunkan Patrick Kluivert dianggap banyak pihak mengejutkan dan sebuah coba-coba.

"Di level itu enggak mungkin coba-coba, karena ini kan krusial. Kita bilangnya hidup mati partai final, dua partai final. Enggak mungkin pelatih itu coba-coba atau eksperimen. Maka kalimat coba-coba dan eksperimen itu saya anggap framing yang terjadi di media sosial," kata Towel.

Towel mengatakan framing itu muncul, karena ada sentimen masa lalu atas pelatih sebelumnya STY.

"Dan itu yang memberatkan pelatih, situasi paling berat, siapapun saat itu," katanya.

Kusnaeni Berbeda

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved