Berita Tangerang

Bogasari Perkuat Teaching Factory SMKN 2 Pandeglang melalui Program Bogasari Mengajar

Bogasari Perkuat Teaching Factory SMKN 2 Pandeglang melalui Program Bogasari Mengajar

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
PELATIHAN - Suasana pelatihan Bogasari Mengajar yang digelar Bogasari Flour Mills di SMKN 2 Kabupaten Pandeglang, Banten.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Guna mendukung peningkatan program Teaching Factory (TEFA) yang akan diterapkan mulai 2025, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills menghadirkan program "Bogasari Mengajar" di SMKN 2 Kabupaten Pandeglang, Banten. 

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari Rabu hingga Jumat (22-24/10/2025), ini difokuskan pada pengembangan produk bakeri, sejalan dengan jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SMKN 2 Pandeglang, Ade Firdaus, menyambut positif kolaborasi ini. Dalam penutupan acara, Jumat (24/10/2025), 

Dirinya menyatakan bahwa kehadiran Bogasari menjadi kesempatan berharga untuk menambah pengetahuan teoritis dan kemampuan produksi guru serta siswa.

“Selama ini, produk bakeri kami lebih banyak dijual secara internal. Semoga dengan adanya Bogasari Mengajar, kami dapat meningkatkan potensi pasar TEFA ke luar sekolah,” ujar Ade.

Baca juga: Temui Pramono, Gus Ipul Bahas Integrasi Data Bansos Pusat-Daerah Hingga Sekolah Rakyat

Program ini melibatkan seluruh 70 siswa kelas XI jurusan APHP beserta para guru.

Materi yang diberikan tidak hanya mencakup praktik langsung pembuatan aneka produk bakeri, tetapi juga paparan ilmiah mengenai bahan baku gandum hingga proses penggilingannya menjadi tepung terigu.

Anwar, Vice President Human Resources Divisi Bogasari, dalam siaran pers yang diterima media, Jumat (24/10/2025), menekankan pentingnya pemahaman komprehensif.

“Kami memberikan pengetahuan teori yang mendalam, bahkan hingga cara perhitungan keuntungan atau harga pokok penjualan,” katanya.

Hari pertama diisi dengan paparan teori selama hampir tiga jam, yang disambut antusias oleh siswa.

Banyak pertanyaan dilontarkan, mulai dari faktor penyebab kegagalan produk hingga strategi pemasaran dan penentuan harga.

Untuk pengembangan produk, Chef Irfan Indrayana melatih enam resep yang dipilih karena disukai banyak orang, harganya terjangkau, dan berpotensi usaha.

Resep tersebut adalah Roti Taiwan, Mini Pizza, Fruity Bomboloni, Donat, Pandan Chiffon Cake, dan Black Forest.

Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah terjauh di Banten yang disasar program ini. Di daerah ini, hanya empat SMK yang memiliki jurusan di bidang kuliner atau APHP, dengan SMKN 2 Pandeglang sebagai yang terbesar.

Anwar berharap dukungan ini dapat mempersiapkan siswa tidak hanya sebagai pekerja, tetapi juga pelaku usaha. “Kalaupun menjadi pekerja, setidaknya pengetahuan dan kompetensi mereka lebih dibanding lulusan SMK jurusan tata boga lainnya,” jelasnya.

Bagi siswa seperti Elena dan Aira, kelas ini memberikan ilmu baru, terutama untuk produk cake seperti Black Forest dan Chiffon Cake.

“Baru tahu banyak tips dan trik yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan,” ujar mereka.

Unsur kompetisi dengan pemberian hadiah juga diselipkan untuk mendorong karakter inovatif siswa.

Anwar menambahkan, Bogasari yang akan berusia 54 tahun pada November mendatang, berkomitmen terus mendorong mutu pendidikan di tingkat SMK dan perguruan tinggi melalui berbagai bentuk kerja sama, seperti magang, pelatihan di Bogasari Baking Center (BBC), dan sesi praktisi mengajar.

“Bogasari berkomitmen tidak hanya tumbuh dalam industri makanan, tapi juga tumbuh bersama dengan dunia pendidikan,” pungkas Anwar.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved